Manado, identitasnews.id – Sejak Direct Call dibuka dan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey melepas ekspor perdana komoditas perikanan asal Sulut di Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado, telah 19 kali pengiriman yang menghasilkan Rp.16,717 Miliar.
“Dari rekapitulasi direct call ekspor Manado (Indonesia) ke Narita (Jepang) telah dikirim ikan segar sebanyak 152.766,13 kg dengan nilai mata uang Amerika (USD) sebesar 1.194.116,88 atau di rupiahkan dengan kurs Rp.14.000/USD sejumlah Rp.16.717.636.300”,
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sulut, Drs Edwin Kindangen, MSi yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Luar Negeri (Daglu), Darwin Muksin, SSos, MM kepada identitasnews.id, bertempat di kantor Perindag Sulut, Rabu, (24/2/2021).
Sejak pengiriman direct call via Bandara Samrat sejak 23 September 2020 sampai 3 Februari 2021 telah 19 kali komoditi ikan tuna segar dibawa oleh Cargo Garuda Indonesia dari Manado menuju Narita.
Total pengiriman tersebut berasal dari Manado, sebanyak 152.306,53 kg dengan nilai USD 1.191.643,07 dan dari Tahuna seberat 459,60 kg dengan nilai USD 2.473,81.
Ditambahkannya, realisasi ekspor berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) yang diterbitkan Dinas Perindag Sulut tanggal 6 sampai dengan 13 Februari 2021, melalui pengiriman kapal laut yaitu komoditi Tepung Kelapa ke Jerman, seberat 26.000 kg dengan nilai USD 50.700 dan ke Belanda sebanyak 26.000 kg dengan nilai USD 52.000.
Komoditi ikan segar yang juga dikirim via kapal laut tersebut ke Thailand, seberat 522 kg dengan USD 3.132 sehingga totalnya sebanyak 52.522 kg, dengan USD 105,832.
“Perindag Sulut tetap mendukung kebijakan regulasi pemerintah pusat yang memberi kemudahan biaya masuk bagi eksportir dengan menyertakan Surat Keterangan Asal (SKA) yang prosesnya paling lama 5 menit bila lengkap dokumen persyaratannya,” tuturnya.(mvr)