efraim lengkong
Ketua Lansia GMIM Karunia Sea 1 Wakil Ketua Kelompok Pelayanan Lansia (KPL) Wilayah Malalayang Timur Kota Manado
MANADO, identitasnews.id – Setiap tahun umat Kristen di dunia merayakan Paskah.
Bagi masyarakat di Sulawesi Utara, khusus umat Kristen Paskah merupakan momentum untuk merubah prilaku, hidup baru dalam penebusan dosa yang di tebus oleh Sang Penebus dosa manusia yaitu Yesus Kristus.
Di satu pihak kita mempunyai cita-cita, untuk mengisi kemerdekaan, bersatu, merdeka, adil, makmur sebagaimana kita sudah dimerdekakan Tuhan kita Yesus Kristus tanpa syarat.
Untuk mewujudkan ‘Kesejahteraan bersama ‘torang samua basudara’.
Kata ‘Kesejahteraan bersama’ tentunya memiliki arti yang sangat luas. Antara lain terwujudnya keadilan antargenerasi termasuk lingkungan.
Makna Paskah 9 April 2023, memprihatinkan dengan marak nya Korupsi dan muncul nya ‘mafia tanah, mafia ‘pintu air’ alias buka tutup” penyidikan sampai pada penetapan tersangka, mafia peradilan, mafia pendidikan bahkan saat ini muncul klaster baru, ‘mafia gurita’ di bidang jabatan/kekuasaan yang berlumuran ‘nepotisme’.
Pilar pendidikan tercerabut, contohnya “jelang paskah oknum dosen Politeknik Manado memberikan kesaksian ahli yang bukan keahliannya” Hal ini membuat korban menjadi pesakitan di di vonis bersalah. Mirisnya perbuatan itu terkesan dilindungi atasannya.
Keadilan sosial masih jauh dan bahkan sebaliknya, arus yang melawan kesejahteraan sosial itu semakin deras, dan sangat memprihatinkan.
Pemberitaan pemberitaan di televisi/koran/medsos, para oknum bupati ditangkap Kelompok Pelayanan Lansia (KPL), anggota DPR ini ditangkap KPL, hakim agung ini ditangkap KPL. Yang mestinya menjamin, kesejahteraan bersama negara, eksekutif, legislatif yudikatif, semuanya kacau.
Semua diberitakan dalam koran/media online, “mencederai cita-cita kemerdekaan,”dan
cederanya martabat Indonesia.
Dalam menghayati Paskah, jangan hanya di isi dengan selebrasi Paskah 2023, di Kota dan Bitung dan 17 April akan di gelar pesta Paskah Lansia di Amurang Minahasa Selatan, tapi mari kita mengisi momentum Paskah, untuk mewujudkan “keadilan antargenerasi” dan menjadi ‘manusia manusia Paskah’. (*)