MANADO,identitasnews.id – COPILOT (first officier) Sriwijaya Air SJ 182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak yang hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarnoi-Hatta pada Sabtu (9/1) sekira Pkl. 14.30 WIB, diketahui bernama Diego Mamahit. Ia berasal dari Suwaan Minahasa Utara. Keluarganya kini menetap di Jakarta.Dilansir dari mileniumtimes.com, Minggu,10/1 menyebut kalau ayah Diego bernama Boy Mamahit dan ibunya Evie Tuerah tinggal di Suwaan Kabupaten Minahasa Utara.
Salah seorang teman sekolah Diego bernama Alfred di Jakarta, Sabtu (9/1) mengatakan saat masih bersekolah bersama, Diego dikenal sebagai anak yang santun dan ramah.
“Diego kalau dulu orangnya friendly (ramah) banget sama orang lain, kalau sama kita teman-teman dekatnya juga loyal banget sih,” kata dia.
Diego lulusan SMAN 5 Bekasi. Ia yang lulus SMA pada 2005, memilih jurusan IPS dan berada di kelas Sos 5. Biasanya Diego akrab dipanggil Ego oleh sahabat-sahabat dekatnya. Saking ramahnya, rumah Diego selalu dijadikan tempat berkumpul oleh teman-teman satu gengnya.
“Rumahnya dia memang suka buat tempat kita kumpul main bareng,” kata Alfred. Ia mengaku terakhir bertemu Diego pada 2018, ketika itu Diego telah menikah. “Setelah menikah dan berkeluarga dia berubah menjadi sosok yang family man banget,” kata Alfred.
Alfred mengaku kaget dan merasa terpukul saat mendengar berita bahwa nama sahabatnya masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya yang hilang kontak dan tercatat sebagai First Officer (FO).
“Syok sih, tapi saya sudah mengobrol dengan keluarganya dan mereka optimistis dan kita juga masih optimistis kok,” kata dia. Alfred mengajak semua saja untuk berdoa yang terbaik bagi Diego dan seluruh penumpang serta kru yang berada dalam pesawat Sriwijaya SJ 182 (fry/red/ker).