JAKARTA – Gedung Mabes Polri diserang dua orang terduga teroris. Satu teroris ditembak mati, sedangkan satunya lagi sedang diburu oleh polisi.
Pantauan MNC Portal, satu terduga teroris masih bersembunyi di dalam area Mabes Polri. Untuk mengejar pelaku, sejumlah polisi bersenjata laras panjang menyisir area gedung. Terduga teroris berpakaian serba hitam itu menerobos Mabes Polri dan ditembak mati tak jauh dari Kantor Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 16.30 WIB saat lokasi tengah diguyur hujan. Informasi yang didapat, terdengar letusan tembakan saat kejadian.
Ciri-ciri terduga teroris tersebut adalah berbusana hitam dengan celana jeans. Teroris bersenjata itu terkapar di surut area parkir Gedung Mabes Polri.
Dari rekaman video berdurasi sekira 1,38 menit dan kini sudah beredar luar d masyarakat, memperlihatkan seorang wanita mengenakan terusan berwarna hitam. Ia memakai cadar berwarna biru tua. Wanita ini berjalan menuju pos jaga, halaman depan gedung utama Mabes Polri. Beberapa meter dari pintu masuk sebuah ruangan tampak seorang polisi beranjak masuk ruangan.
Wanita itu belum mengeluarkan senjata. Ia sedikit membelokan arah jalannya ke kanan. Kemudian berbalik ke kiri. Ia langsung membuang tembakan ke arah ruangan tersebut. Mendadak, dua personil polisi muncul dari ruangan sebelah yang berdekatan dengan ruangan pertama. Hampir berpapasan beberapa meter, wanita tersebut menodongkan senjata ke arah dua polisi. Kontan dua polisi berbalik arah dan lari terbirit-birit ke dalam ruangan.
Terdengar, wanita itu membuang tembakan ke beberapa arah. Saat yang sama, aparat membidik senjata menembak mati perempuan tersebut. Wanita itu langsung jatuh terkapar.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan pelaku penyerangan Mabes Polri merupakan seorang perempuan berinisial ZA. Sang pelaku berusia 25 tahun asal Ciracas, Jakarta Timur.
“Beralamat di Lapangan Tembak, Ciracas,” ujar Kapolri dalam konferensi pers, Rabu (31/1).
Kapolri menegaskan pelaku merupakan seorang mahasiswi di salah satu kampus. “Berstatus DO,” kata Listyo menegaskan.
Listyo menegaskan bahwa saat melakukan aksinya, pelaku membawa buku kuning dan membawa sejumlah catatan. Listyo juga mengatakan ZA juga memiliki akun Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam lalu. “Di mana di dalamnya ada bendera ISIS, ada tulisan soal bagaimana perjuangan jihad,” kata Kapolri. (red/okz).