Laporan : Fanessa Lumatauw
TONDANO, identitasnews.id – Ibadah perayaan Jumat Agung Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) jemaat Gideon Tounsaru, berlasung khidmat. Rasa rasa cemas dan takut akan teror bom bernganti dengan suka cita setelah Ormas Brigade Manguni Minahasa, yang pimpinan Kanit Provost Hendra Pinangkaan bersama dengan beberapa anggotanya melakukan pengamanan dengan berjaga-jaga didepan gereja dan bekerja sama dengan aparat Polres Minahasa dari Polsek Tondano, Jumat (2/4/2021).
Perayaan yang ditandai dengan perjamuan kudus sebagai bentuk memaknai pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, ibadah iini ikut pula dirangkaikan dengan perayaan satu abad atau 100 tahun berdirinya GPdI.
Ibadah yang dipimpin Ketua Jemaat Pdt Yessy Kosegeran, STh, MA, MPdk, mengingatkan kembali tentang betapa berharganya pengorbanan Yesus, karena secara fisik Tuhan Yesus begitu menderita, sehingga Firman Tuhan berkata, Dia hancur sampai rupanya tidak kelihatan. Termasuk secara batin juga Yesus menderita karena diolok-olok oleh imam-imam kepala, prajurid dan para penyamun, seperti pembacaan hari ini yang terdapat dalam Matius 27:40.
“Betapa bernilai dan tingginya pengorbanan Tuhan Yesus dan tidak dapat diukur dengan apapun demi untuk menyelamatkan kita umat manusia. sehingga, marilah kita lebih menghayati dan menghargai pengorbanan Tuhan Yesus itu,” ungkap Pdt Yessy kepada identitasnews.id usai ibadah.
Selain itu, dalam perayaan satu abad GPdI, Pdt Yessy sapaan akrabnya, berharap GPdI semakin maju semakin menglobal, semakin diberkati.
“Terutama semakin dipakai Tuhan untuk memenangkan jiwa-jiwa, karena itu merupakan misi dari GPdI,” bebernya.
Sementara itu, dari pantauan wartawan media ini, perayaan ibadah Jumat Agung diseluruh Kelurahan Tounsaru, Kecamatan Tondano Selatan mendapat pengamanan dari aparat kepolisian Polsek Tondano bersama dengan ormas Brigade Manguni Minahasa.
AIPDA Dahlan Puttu yang diwawancarai mengatakan pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian Polres Minahasa Khususnya di Kecamatan Tondano Selatan ada 10 anggota yang ditugaskan untuk masing-masing Kelurahan. Dimana 1 anggota menjaga 5 Gereja. “Pejagaan dilakukan secara mobile karena ibadah di lima gereja tidak dilakukan serentak” kata Puttu.
Untuk pengamanannya sendiri masih kondusif karena dibantu oleh swadaya masyarakat dan juga Ormas Brigade Manguni Indonesia, Sehingga situasi dalam Keadaan kondusif,” tambah Dahlan sambil meminta tetap kewaspadaan dini dipertahankan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. (*)