CISC Bersama Pemkab Minut  Laksanakan Seminar Kesehatan Tentang Kanker

Airmadidi, identitasnews.id – Cancer information and Support Centre (CISC) yang di komando oleh ketua umum CISC   Aryanti Baramuli bekerja sama dengan Pemerintah kabupaten minahasa utara, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Akademi Keperawatan Baramuli Airmadi di gelar Seminar Edukasi Kesehatan tentang kanker alat Reproduksi Wanita diAtrium kantor bupati minahasa utara, kamis 18/10/2018.

dr Toto Imam Soeparmono, Sp.OG, K.Onk, konsultan kanker kandungan RI dan Jeavery S Bawotong, S.kep, M. Mkes, kepala akademi Perawatan Sulut sebagai narasumber memaparkan  materi penyebab, pencegahan dan pengobatan kanker (tumor ganas) pada wanita.

Kanker Payudara : Benjolan dipayudara, tidak nyeri, awalnya mudah digerakkan. Stadium lanjut, benjolan melekat dan membengkak atau menjadi borok. Keluar cairan Abnormal dari puting. Puting gatal, nyeri atau pembengkakan pada salah satu payudara.

 

Kanker Serviks gejalanya keputihan dan perdarahan, sering tidak terasa sakit. penyebabnya virus HPV. Faktor penyebabnya :

  1. Mulai melakukan hubungan sex pada usia muda.
  2. Sering ganti-gantian pasangan dalam berhubungan seksual.
  3. Sering menderita infeksi dibagian kelamin.
  4. Kebiasaan merokok.
  5. Infeksi menular seksual.

 

Pencegahan Primer : Promosi, Edukasi dan vaksinasi. Pemeriksaan Pap smear. Kanker bisa dicegah dengan :

  1. Jaga paru-paru (hindari rokok, polusi asap kendaraan)
  2.  Jaga Mulut (jangan makan makanan mengandung Zat kimia : zat pewarna, pengawet, perasah)
  3.  Jaga Mulut Rahim (kebersihan didaerah kelamin, mencuci kelamin sebelum dan sesudah berhubungan intim)
  4. Gaya Hidup sehat
  5. Waspada Radiasi (radiasi hp)

 

Dalam wawancara sebagai ketua CISC Aryanthi  menjadwalkan kunjungan seminar CISC di minahasa utara karena bertepatan dengan Hut yang ke 54 tahun. Dia mengharapkan masyarakat untuk mengetahui banyak informasi tentang kanker, sehingga boleh dicegah sejak dini, serta pasien memerlukan informasi yang benar tentang cara mengobati kanker serta dukungan dari keluarga sahabat dan masyarakat.

“Sangat penting suport dari keluarga dan kerabat supaya pada saat menghadapi pengobatan ini dia merasa tidak sendiri. Ini pentingnya edukasi karena masyarakat masih menerima pesan hoaks. Jika terkena kanker maka berobatlah secara medis jangan non medis. Non medis itu penunjang, obat utama ada di dokter,” ujarnya.

Aryanthi juga menghimbau untuk memeriksa kesehatan payudara sendiri, tes IVA dan pap smear dan bahkan vaksin human papillomavirus (HPV) kanker serviks.

“Vaksin HPV itu bisa diberikan pada anak kelas 5 dan 6 SD. Jadi kita cegah sejak kecil. Bila terkena kanker, ikuti jadwal yang diberikan dokter, operasi, kemoterapi, radiasi dan sebagainya. Dengan adanya BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) maka semua biaya pengobatan gratis,” papar mantan anggota DPD sulut ini.(eby)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *