Manado, identitasnews.id – Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Sulut Dan Tumbelaka Academic Centre Bekerjasama Kepolisian Daerah Sulawesi Utara sukses laksanakan Focus Group Discussion (FGD), Selasa, (23/10/18).
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Bambang Waskito di hadirkan sebagai keynote speaker bersama pembicara pendamping Ketua IJTI Sulut Amanda Komaling dan Direktur Tumbelaka Academic Centre Taufik Manuel Tumbelaka.
Kegiatan FGD yang mengambil topik “MewujudkanPemilu 2019 Aman, damai, sejuk dan tanpa hoax” ini di turut pula dihadiri Komisioner KPUD Sulut, Bawaslu Sulut, Ketua KNPI Sulut, Ketua Parpol, Para Calon Legislatif, Perwakilan Kesbangpol Sulut, Perwakilan Dispora Sulut,Ketua PWI Sulut,IJTI Sulut,IWO Sulut dan undangan lainnya.
Dalam diskusi, Kapolda menegaskan bahwa dalam mewujudkan Pilpres 2019 Aman dan damai adalah menaati semua aturan dan undang-undang yang ada. kapolda meminta semua pihak baik dari KPU, Bawaslu, pimpinan Partai, para Calon Legislatif untuk berkomitmen dan bekerja secara profesional. bahkan meminta kepada seluruh jurnalis untuk membuat berita-berita positif.
Kapolda Sulut menyoroti Berita Hoax. Dia mengajak pers untuk menjadi ujung tombak dalam menghadapi berita hoax, utamanya menjadi filter dalam pemberitaan.
Sementara, Amanda Komaling mengingatkan pekerja media agar teliti melihat suatu informasi dan menguji kebenarannya. Berita itu bukan hanya sekedar menampilkan fakta tapi bagaimana kita juga melihat dampaknya.
“Paling penting adalah kita melakukan cek and ricek, sebelum kita membuat berita,” kata Komaling.
Lain dengan Taufik Tumbelaka. Dia mengingatkan pers sebagai watchdog. Namun, selain watchdog, menurutnya ada hal yang lebih penting dalam demokrasi, yakni pers sebagai pilar keempat dalam demokrasi.Ini yang menurut Tumbelaka mulai terlupa.
Selain mengingatkan poin itu, Tumbelaka mengajak seluruh peserta FGD untuk menjadi agen perubahan melawan ketidakbenaran.
“Saya harap teman-teman di ruangan ini menjadi agent of change, melawan apa yang tidak benar. Saya percaya, dari komunitas kecil (perubahan) itu akan tumbuh,” ajaknya.
Tumbelaka percaya pers dan akademisi mampu menjaga kewarasan demokrasi Indonesia.
Paulus Poultje Sundalangi, SE sebagai calon legislatif dari partai Nasdem meminta Kpu dan Bawaslu untuk tidak keberpihakan kepada salah satu partai dan menghindari kecurangan.
Jackson Kumaat yang hadir sebagai Ketua KNPI Sulut mengapresiasi FGD tersebut. Menurutnya diskusi yang dilaksanakan PEWARNA dan Tumbelaka Academic Center baik dilaksanakan sebagai wadah menyampaikan ide dan gagasan menjelang Pemilu 2019.
“Kami malah menginginkan FGD ini dilaksanakan setiap bulan,” papar kumaat.
Ketua Pewarna Sulut Sanfransisco Manoso mengucapkan terima kasih kepada semua peserta FGD, semoga FGD ini boleh bermanfaat bagi masyarakat dan para jurnalis. (eby)