Liow Minta Sarana dan Prasarana Budidaya Bunga Krisan Pada Menteri Pertanian

TOMOHON identitasnews.id-  Anggota DPD-RI Daerah Pemilihan Provinsi Sulawesi Utara, Senator Ir Stefanus BAN Liow, menyampaikan permasalahan, kendala dan usulan program strategis dibidang pertanian untuk Sulawesi Utara, termasuk di kabupaten/kota. Salah satunnya, mengenai pemberdayaan bunga Krisan di Tomohon.

Hal ini di ungkapkannya, saat Rapat Kerja (Raker) Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), dengan Menteri Pertanian Republik Indonesia , Dr Syahrul Yasin Limpo, yang berlangsung secara virtual, Selasa (13/7/2021).

Senator BAN Liow juga, menyebut program ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas, progam nilai tambah dan daya saing industri, program riset dan inovasi IPTEK, program pendidikan dan pelatihan vokasi.

Secara spesifik, ia meminta peningkatan pemberian insentif Biaya Operasional Penyuluh (BOP), bagi penyuluh, pelaksanaan bimtek petani dan penyuluh. Karena, penyuluh merupakan ujung tombak dilapangan untuk peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.

Lebih lanjut, SBANL mengatakan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan ekspor ke Japan dan negara lainnya, maka petani di Kota Tomohon giat melakukan budidaya bunga krisan. Karena itu, ia pun meminta kepada Menteri Syahrul Yasin Limpo, untuk memberikan perhatian, seperti pengadaan sarana dan prasarana budidaya bunga krisan.

“Seperti pembangunan laboratorium kultur jaringan bunga krisan, yang dimana Sulut sangat membutuhkan. Selain itu, renovasi dan pembuatan green house di show window, serta kebutuhan lainnya untuk budidaya dan pemasaran bunga krisan,” ungkap Stefa sapaan akrab Senator.

Hal-hal tersebut menurutnya, merupakan aspirasi dari pemda, petani dan stakholder lainnya.

Sementara, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo merespon dengan baik akan permintaan dari senator tersebut.

“Pak Stef, tolong segera buat surat apa yang disampaikan, nanti saya tugaskan tim atau satgas turun dilapangan,” kata Menteri Pertanian RI.

Dan mengenai masukan untuk penyuluh, menurut Syahrul, akan tetap menjadi perhatian. Namun, ada kendala di pembinaan kepegawaian, yaitu di pemerintah daerah. Tetapi, pihaknya tetap memberikan insentif BOP bagi penyuluh, penyelenggaraan bimtek petani dan penyuluh. (echa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *