Manado, identitasnews.id – Pemerintah Provinsi Sulut terus memacu upaya meminimalisir angka kemiskinan melalui berbagai program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK), termasuk sinkronisasi data kemiskinan dari setiap kabupaten dan kota di daerah ini.
Hal itu disampaikan Plh Sekdaprov Sulut, Asiano Gemmy Kawatu SE MSi saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Data Penduduk Miskin Provinsi Sulut Tahun 2021, bertempat di Hotel Granpuri Manado, Kamis (11/11/2021).
Menurut Kawatu, koordinasi dan kemitraan serta kerjasama untuk percepatan program penanggulangan kemiskinan secara tepat sasaran menjadi sangat penting.
Untuk itu, tambah Kawatu, perangkat daerah terkait di Kabupaten dan Kota memberi perhatian mengenai verifikasi dan validasi data di daerah masing-masing, guna diperolehnya data terbaru atau akurat.
“Sehingga kita lebih efektif dalam penanggulangan kemiskinan di Sulawesi Utara, untuk mencapai target-target sebagaimana telah kita tentukan, serta memberi dukungan terhadap pencapaian visi pembangunan menuju Sulut yang semakin maju dan sejahtera,” tandas Kawatu.
Ia beralasan, masalah kemiskinan merupakan masalah bersama dan memerlukan langkah langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh dalam rangka mengurangi beban dan pemenuhan hak-hak dasar warga masyarakat secara layak.
Melalui kegiatan ini, Kawatu berharap instansi terkait terus meningkatkan keteguhan tekad dan komitmen untuk terus memberikan karya dan kerja terbaik, khususnya dalam menanggulangi kemiskinan di daerah Bumi Nyiur Melambai.
Dari kerja dan upaya penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan, patutlah disyukur daerah ini mampu menunjukkan keberhasilan dalam menekan angka kemiskinan di Sulawesi Utara hingga menjadi 7,77 persen pada Maret 2021, dari sebelumnya sebesar 7,78 persen pada September 2020.
Dengan angka itu, persentase penduduk miskin di Sulut pun, boleh menjadi paling rendah diantara Provinsi-Provinsi lain di Pulau Sulawesi.
“Capaian yang kita raih, hendaknya tidak membuat kita merasa cukup, namun sebaliknya terus meningkatkan sinergitas kerja dan keterpaduan kita, karena sangat disadari, kemiskinan hanya dapat diselesaikan dengan sinergitas dan sinkronisasi program Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Stakeholder terkait,” terang Sekdaprov Kawatu yang didampingi Kepada Bappeda Sulut, Ir Jenny Karouw MSi.
Disamping itu, tambahnya, hendaknya juga capaian yang telah ditorehkan, akan semakin memperkuat komitmen kerja dalam menanggulangi kemiskinan secara berkesinambungan atau berlanjut, melalui Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK).
“Masyarakat miskin di daerah Sulut masih ada, dan menjadi tanggung jawab kita untuk bersama-sama menanggulangi dan mengurangi. Program ODSK harus terus kita jalankan, dan kegiatan-kegiatan inovatif harus kita hadirkan. Sinkronisasi menjadi suatu tuntutan, begitu pula sinergitas yang menjadi faktor utama,” terangnya.
Namun demikian, untuk mengoptimalkan pencapaian target maupun sasaran kedepan, data terbaru dan akurat dari tiap-tiap daerah Kabupaten/Kota menjadi unsur penting, yang secara berkala harus disinkronkan.
Kegiatan ini dihadiri Bappeda, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Kota.(*/mvr)