TOMOHON, identitadnews.id – Merasa terusik dengan adanya gonjang ganjing soal lahan Flying Site yang ada di kaki Gunung Masarang, akhirnya membuat Wakil Wali Kota Tomohon Wenny Lumentut SE angkat bicara memberikan klarifikasi.
Kepada para wartawan WL sapaan akrabnya memberikan penjelasan yang mana lokasi tersebut yang sementara dibangun bukan berada pada lokasi hutan lindung.
Dikisahkannya lokasi Flying Site tersebut awal kepemilikan lahan tersebut adalah milik pribadi dari Syenny Watoelangkow, yang kemudian diperjual belikan kepada dirinya beberapa waktu yang lalu.
” Sebelum saya beli dari ibu Syenny, sesuai peta dari Kementrian Kehutanan, tanah itu kepemilikan sebelumnya adalah milik dari keluarga Kumowal kemudian dijual kepada Syenny Watulangkow. Jadi, jika ada oknum yang mengatakan bahwa lokasi flying site itu dibangun diatas lokasi hutan lindung itu sangat keliru,” ujarnya dengan mimik muka serius.
WL juga menambahkan dirinya tidak sembarang membangun di lokasi tersebut jika tidak didahului dengan berbagai kajian matang yang dilengkapi dengan perijinan yang menjadi syarat mutlak harus dipenuhi.
” Saya memiliki semua bukti suratnya. Baik surat pembelian yang juga diketahui lurah setempat dan yang paling penting ada surat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta berita acara persetujuan penggunaan kawasan hutan yang telah ditandatangani pihak -pihak terkait,” tambahnya.
Bukan hanya itu saja, untuk mencegah terjadinya gangguan alam, WL mengakui dirinya sudah lebih dulu antisipasi dengan melakukan penataan kembali lokasi penyangga tersebut lewat reboisasi dengan menanami sebanyak 10 ribu bibit pohon serta ratusan berbagai pohon untuk penghijauan agar lokasi tersebut tetap terjaga kelestariannya.
“Jadi akan tetap dijaga kelestariannya bukan dibiarkan,” tegasnya sembari menambahkan kalau kehadiran Flying Site Masarang juga bakal menunjang sektor ekonomi dan pariwisata di Kota Tomohon.
Saya bangun lokasi tersebut untuk memajukan sektor pariwisata, ekonomi masyarakat Kota Tomohon yang secara otomatis akan terdongkrak juga , pungkas wawali.(echa)