TONDANO, identitasnews.id – Bupati Minahasa Dr Ir Royke O Roring, MSi, IPU, Asean.Eng (ROR) membuka Kegiatan Penyuluhan Program Keluarga Berencana Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Kabupaten Minahasa di Desa Rerer Kecamatan Kombi, Rabu, (29/06/2022).
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan kegiatan ini menjadi sangat penting karena akan memberikan pemahaman tentang hal-hal yang langsung bersentuhan dengan kehidupan manusia baik secara individu dan keluarga, sebagai upaya dalam membentuk keluarga yang berkualitas yang pada gilirannya akan menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif dan handal.
Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) adalah program yang berfokus dan menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan, dimana program ini
mengarahkan bagaimana keluarga mempunyai
rencana guna mewujudkan keluarga yang
berkualitas sebagai modal pembangunan.
Program Bangga Kencana memiliki 3 aspek yang
harus dilaksanakan, yaitu 1. Pembangunan
Keluarga, 2. Kependudukan dan 3. keluarga
Berencana.
Pembangunan Keluarga mencakup penbinaan
kepada :
1. Keluarga yang memiliki Balita dengan harapan dapat menghasilkan orang tua hebat yang memiliki pola asuh yang mampu mendukung meningkatkan serta pertunbuhan dan perkembangan fisik, emosional, sosial dan intelektual anak sejak bayi sampai dewasa.
2. Keluarga yang memiliki Remaja dengan tujuan mendapatkan Remaja yang memiliki dalam mempersiapkan rencana kehidupannya dalam berkeluarga.
3. Keluarga yang memiliki lansia dengan maksud untuk menjadikan Lansia menjadi lansia Tangguh yang artinya tetap produktif di masa tua paling tidak mampu menolong diri sendiri.
Bupati Minahasa Dr. Ir. Royke Octavian Roring, MSi, usai membuka Kegiatan Penyuluhan Program Keluarga Berencana Pencegahan Stunting
Sedangkan untuk aspek kependudukan diharapka akan adanya grand design pembangunan kependudukan (GDPK) yang akan memberikan arah pembangunan keluarga.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana bukan lagi hanya sebatas menyediakan alat kontrasepsi saja tetapi lebih daripada itu bagaimana mempersiapkan keluarga mulai dari bayi sampai pada lansia.
“Di tahun 2022 ini program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Berencana menjadi lebih bermakna lagi karena diharapkan dapat mendudukung program pemerintah dalam percepatan penurunan Stunting dengan cara koordinasi, sinergitas dan sinkronisasi dengan berbagai instasi terkait sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” jelas Bupati.
Berdasarkan hasil pendataan BKKBN tahun 2022 menunjukkan bahwa di Kabupaten Minahasa terdapat 33.953 keluarga yang berisiko stunting dan khusus kecamatan Kombi terdapat 1032 keluarga yang beresiko stunting dimana tertinggi ada di desa Kolongan sebanyak 106 keluarga dan yang terendah ada di desa Kalawiran sebanyak 28 Keluarga.
“Semua keluarga yang berisiko stunting ini akan menjadi sasaran intervensi agar di kemudian hari tidak akan lahir bayi stunting yang akan memberikan dampak negatif pada kualitas sumber daya manusia di masa yang akan dating. Dalam kegiatan ini para peserta akan pula dibekali dengan hal-hal yang berhubungan dengan stunting sehingga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam hal penanganan
keluarga yang berisiko stunting di Kabupaten
Minahasa,” ujar Bupati.
Sebelumnya laporan kegiatan yang disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Syultje Panambunan, SE, MAP menyampaikan tujuan program ini adalah sebagai upaya pencegahan stunting serta upaya pembangunan dan penguatan keluarga demi menuju terwujudnya keluarga sejahtera.
Turut Hadir, Asisten Perekonomian dan Pembanguman Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Ir. Wenny Talumewo, MSi, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Johnny Tendean, AP, MAP, Camat Kombi Albertina Meisye Kumontoy, SS, MAP, Wakapolsek Kombi Ipda Denni Sumual, Babinsa Serda Albertus, Para Hukum Tua, Toko Agama, Toko Masyarakat Se-Kecamatan Kombi dan Peserta Kegiatan. (rom)