BITUNG – Program penggalangan dana Komite Sekolah dalam upaya membantu SMA Negeri 2 Bitung diduga dikotori dengan tindakan kepala sekolah yang memasukan uang partisipasi orang tua ke rekening pribadi.
Ulah Kepsek Dems Tandaju memasukan partisipasi orang tua ke rekening pribadinya mendapat sorotan orang tua bahkan masyarakat.
“Ini tidak bisa di benarkan. Kepsek SMA 2 Bitung harus tahu aturan jangan seenaknya saja. Apalagi ini program Komite Sekolah. Apa pun bentuknya jika pungutan dilakukan oleh pihak sekolah itu tidak dibenarkan. Harusnya serahkan kepada Komite Sekolah. Dan kami Tim Percepatan secepatnya akan turun ke sekolah-sekolah”, tandas Rusdiyanto Makahinda Anggota Tim Percepatan Pemkot Bitung.
Makahinda membenarkan pihaknya juga sudah mendapat informasi terkait partisipasi orang tua yang masuk pada rekening pribadi kepala sekolah. “Karena itu kami akan melakukan pengecekan ke SMA 2 Bitung juga ke sekolah lainnya. Seharusnya masuk di rekening bendahara komite sekolah”, jelasnya.
Ketua Komite Sekolah Masri Kere juga menyatakan dirinya tidak tahu jika partisipasi orang tua dimasukan di rekening pribadi Kepsek SMA 2 Bitung.
“Saya sendiri kaget mendengar informasi itu, sebab kami komite sekolah tidak pernah memutuskan
partisipasi orang tua dimasukan di rekening kepala sekolah. Kami akan menegur dia jika itu benar”, tandas Kere.
Kepala SMA Negeri 2 Bitung, Dems Tandaju tidak menampik hal itu. Dia mengakui dana partisipasi orang tua sebelumnya ditransfer dan disimpan di rekening pribadinya. “Sekarang norek (nomor rekening, red) yg di pakai sudah rekening sekolah yang awalnya di desak orang tua buka rekening di Mandiri tapi sekarang sudah diganti”, terang Tandaju.
Meski begitu Tandaju enggan menunjukan bukti pengalihan rekening atau bukti rekening baru untuk uang partisipasi dari orang tua. (wilson)
