LANGOWAN, identitasnews.id – Bank Sampah Loorta Waya Langowan Utara, memulai pendaftaran nasabah Bank Sampah, Rabu (15/02/2023) di kantor Camat Langowan Utara. Camat Langowan Utara Dra Yenny Palit SE menjadi nasabah pertama Bank Sampah. Bank Sampah ini dikelolah oleh Direksi yang dilantik Camat beberapa waktu lalu, yang sebelumnya mengikuti pelatihan oleh fasilitator.
Palit mengatakan Bank Sampah merupakan program Edukasi kepada masyarakat untuk memilah sampah dan memanfaatkan sampah menjadi uang.
” Program pemerintah pusat yang bekerjasama dengan PT Pertamina untuk kabupaten Minahasa, Langowan Utara merupakan kecamatan pertama yang melaksanakan program ini, sehingga Langowan Utara menjadi pilot project di kabupaten Minahasa ,” ujar Palit.
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.
” Tujuan dari didirikannya bank sampah itu sendiri adalah : 1. untuk memecah permasalahan sampah yang sampai saat ini belum juga bisa teratasi dengan baik, 2. membiasakan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, 3. memotivasi warga agar mau memilah sampah sehingga lingkungannya bersih, 4. memaksimalkan pemanfaatan sampah untuk kegiatan yang bermanfaat ,” ujar Palit.
Ditambahkannya program ini sangat bagus dan memiliki manfaat yang cukup besar bagi masyarakat.
” Saya berharap program ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai nasabah program ini. Sebab program ini banyak memberi manfaat positif dan sangat membantu ,” paparnya.
Sementara itu pihak pengelolah Bank Sampah di kabupaten Minahasa Baciraro Recycle Marlon Kamagi, mengatakan sebagai fasilitator program ini, pihak bekerjasama dengan Pertamina PGE yang sebelumnya melakukan MoU dengan Pemkab Minahasa. Sedangkan penyedia fasilitas dan dana adalah PT Pertamina.
” Sampah yang bisa kelolah adalah sampah yang bisa di daur ulang, plastik, kertas, mesin elektronik, besi tua. Harga sampah disesuaikan dengan jenis sampah dengan standar,” tutur Kamagi. (rom)