TOMBATU, identitasnews.id – Ribuan ibu-ibu padati perayaan ibadah agung Hari Persatuan (Hapsa) Wanita Kaum Ibu (WKI) Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Jumat (26/5/2023).
Ibadah ini digelar di lapangan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara yang dihadiri 7 Kabupaten Kota yang ada di Wilayah pelayanan GMIM yaitu Minahasa Manado, Tomohon, Bitung, Minahasa Selatan, Minahasa Utara dan Minahasa Tenggara sebagai tuan rumah.
Perayaan Hapsa W/KI diawali ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Jeffry Saisap, MTh, turut dihadiri Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven Kandouw, Wakil Bupati Minahasa Dr. Robby Dondokamney, SSi, MM, MAP, bersama Ketua WKI Rayon Minahasa Pnt. Martina Dondokambey Lengkong, Sekda Minahasa Dr. Lynda Watania, serta Ketua Umum Panitia James Sumendap yang juga Bupati Minahasa Tenggara, dengan mengambil pembacaan firma Tuhan dalam Kisah Para Rasul 1:14. “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus”.
Ketua W/KI Sinode GMIM Pnt. Dra. Fenny Roring Lumanauw, SIP dalam sambutannya menjelaskan, sejarah bagaimana Gereja hadir karena panggilan Yesus Kristus kepada manusia untuk menjalankan misi-Nya di tengah dunia.
Sebagai ibu-ibu Tuhan yang telah dipanggil untuk mengemban misi Tuhan yang agung di tengah dunia ini di segala masa dan zaman adalah dedikasi yang sangat mulia serta melakukan kontribusi yang besar dalam kondisi apapun di segala bidang.
Dalam sejarah perkembangan peran perempuan atau ibu ibu Tuhan selalu memperlihatkan bagaimana perempuan selalu berusaha menjadi perempuan perempuan hebat tanpa meninggalkan tanggungjawab yang telah terberi dalam kehidupannya yakni hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik serta membesarkan anaknya. Dan peran ini nyata dalam hidup bermasyarakat maupun dalam bergereja.
“WKI GMIM telah menyatakan dari zaman ke zaman keterlibatan menjaga persatuan Gereja Masehi Injili di Minahasa dengan peranan aktif menjalani panggilan sebagai Gerja yang Kudus, Am dan Rasuli,” kata Lumanauw.
Dilanjutkannya, sejarah yang ada di daerah kita dan secara khusus pula sejarah gereja, gereja masehi injili di Minahasa, ibu ibu Tuhan yaitu istri istri Pendeta pada awal berdirinya gereja kita mengawali pelayanan dengan kepedulian kepada warga yang terpinggirkan di pesisir pantai, kepada orang-orang terlantar dan kemudian menjadi cikal bakal adanya Wanita Kaum Ibu GMIM.
“Oleh karena itu di Hapsa WKI GMIM ini saya mengajak kita semua WKI GMIM terus jalankan panggilan Hidup dalam persatuan iman dan harapan yang sama: Persatuan adalah persaudaraan kasih, adalah pelayanan kasih, adalah tindakan konkrit untuk menjaga keutuhan dan memperkokoh gereja kita, membangun dan menumbuhkan iman warga GMIM dengan menanamkan ajaran Kristus di aras Jemaat, Wilayah, dan Sinode,” tuturnya.
WKI GMIM harus benar benar mengikuti pola dan teladan Yesus, pelayanan Yesus, sebagaimana pesan Yesus sebelum la terangkat ke Sorga. Pelayanan-Nya tidak hanya focus pada Pemberitaan Injil semata, yaitu penobatan seseorang menjadi murid-Nya untuk memperoleh keselamatan jiwa, namun bersifat holistik, yakni juga memerhatikan kebutuhan sosial atinya pelayanan itu haruslah holistic.
Pelayanan holistic sebagai upaya untuk merealisasikan pengajaran Alkitab ke dalam praksis, yang tentunya hal ini berlaku di tengah-tengah kondisi dan situasi apapun. Mewujudkan Injil Yesus Kristus menjadi realitas dan sekaligus dapat mengentaskan persoalan atau kondisi
masyarakat di mana gereja berada itulah bentuk kehadiran kita sebagai WKI GMIM.
“Dan pada kesempatan yang bersukcaita ini, saya serta komisi WKI Sinode GMIM sangat mengapresiasi Nyonya rumah pelaksanaan HAPSA WKI GMIM Tahun 2023 yang diketuai oleh Panglima Panji Yosua yang adalah juga Bupati Minahasa Tenggara Bapak James Sumendap, SH, MHum. Dan semua WKI se Mitra, serta panitia. Selamat Merayakan HAPSA WKI GMIM. TUHAN YESUS Memberkati kita semua,” ucap istri tercinta Bupati Minahasa Royke Roring.
Sementara Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan, WKI Sinode GMIM memberikan kontribusi terhadap pemerintah provinsi Sulut. Selama ini semua program pemerintah, warga GMIM khususnya WKI memberikan kontribusi yang baik. Termasuk dalam pelaksanaan penanganan covid selama 3 tahun terakhir.
“Saya mau sampaikan kepada ibu ibu GMIM, teruslah berkiprah, teruslah berperan aktif, teruslah memberi diri dalam kehidupan rohani, aktif dalam kegiatan- kegiatan Kaum Ibu.
Karena, menurut suami Sekretaris TP PKK Sulut dr. Devi Tanos ini, dibalik laki-laki yang sukses ada wanita yang kuat, dibalik keluarga yang sukses ada wanita yang kuat.
“Ibu-ibu lah yang paling sentrum dalam semua kegiatan kita dalam keluarga. Keluarga akan sukses dan berhasil karena ada peran dari ibu-ibu,” ungkapnya.
Dalam rangkaian HAPSA WKI tersebut, dilaksanakan berbagai lomba. Diantaranya, lomba Senam Sicita, Gerak Jalan, Wisata Kuliner Non Beras, serta kegiatan lainnya, yang diikuti 146 wilayah selama dua hari pada 26-27 Mei 2023. (rom)