Pengurus Koperasi GMIM Dilantik, Gubernur: Dengan Saldo Rp.9,8 Miliar, Modal Yang Besar

Sulut, identitasnews.id – Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey mensupport koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM.

Hal ini diungkapkan Gubernur Olly ketika menghadiri ibadah pelantikan pengurus dan pengawas koperasi Konsumen Tolong Menolong Pekerja GMIM, Jumat (30/6/2023).

Gubernur Olly mengatakan, suatu hal yang berbahagia bagi kita, karena tanpa campur tangan Tuhan acara ini tidak akan berjalan.

“Tentunya ini berkat Tuhan bagi kita, bagi GMIM sehingga pengurus dan pengawas koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM dapat dilantik,” ujarnya.

Menurut Gubernur Olly, pengurus koperasi ini baru dilantik sudah memiliki saldo yang diberikan Ketua BPMS 9.867.931.000. Ini modal yang sangat besar bagi satu koperasi.

“Dalam menjalan fungsi semua anggota mendapatkan manfaat. Pemahaman ini yang kita bangun bersama karena keanggotaan ini yang akan mendorong koperasi ini bisa berjalan dengan baik. Tapi Undang-undang koperasi sangat jelas menyebutkan anggota itu akan mendapatkan bagian dari sisa hasil usaha. Bukan modal yang akan dibagi. Pemahaman ini harus kita tau supaya koperasi berjalan dengan baik,” tuturnya.

Sebelumnya kata Gubernur Olly, sudah melakukan dialog dengan Ketua BPMS cara mengembangkan koperasi ini, karena manfaatnya banyak bagi jemaat. Jemaat GMIM hampir satu juta dan gereja ada 1.062.

“Bayangkan dari 1.062 gereja, ada 500 gereja yang memiliki gerai support pangan pasti akan berhasil. Nanti pemerintah bantu untuk memfasilitasi dengan para pelaku-pelaku,” jelasnya.

Ditambahkan Gubernur Olly, selain itu para pendeta yang jumlah tiga ribu lebih di GMIM bisa melakukan pinjaman di koperasi.

“Saya lihat ada yang pinjam uang di BRI dan Bank SulutGo, nanti kita kerjasama dengan Bank SulutGo. Pendeta yang melakukan pinjaman tutup dan pindah semua ke koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM di bawah manajemen Bank SulutGo, bunganya sama tidak bertambah. Jadi sudah tidak ada pinjam ditempat yang lain. Ini harus disosialisasi di jemaat supaya jelas,” paparnya.

Gubernur Olly juga menjelaskan, rapat koperasi dilakukan setiap tahun, kalau ada untung dari pengelolaan itu yang diberbagi atau dijadikan modal supaya profesional. Yang mengelola diberikan gaji bukan pengurus, karena pengurus dapat gaji dari sinode tidak boleh double gaji.

“Tapi kalau ada keuntungan pengurus dapat nilai tambah. Yang dapat gaji pengelola usaha. Itu baru koperasi bisa berjalan bagus,” tandasnya.

Lanjut Gubernur Olly, tentu sebagai pemerintah berterima kasih karena semangat ini sudah muncul dari dalam. Dari para pendeta dan pengurus.

“Saya sudah telepon dengan Direksi Transmart nanti akan ada rapat. Torang benahi dulu konter-konter yang ada di gereja besar, nanti dari Transmart isi barang mereka, penjaga konter dari transmart. Torang kase info ke jemaat mari sama-sama belanja harga sama, bersaing dengan yang ada. Supaya torang bisa berdayakan petani kacang dan milu manis. Torang juga harus proaktif. Karena kalau jemaat sejahtera dan sehat pasti pundi-pundi lancar,” terangnya.

Menurut Gubernur Olly, kalau torang gerakan jemaat tidak ada yang mustahil yang tidak bisa dilaksanakan, memang kita tidak merasakan, tapi anak cucu kita baru tamat dari SLTA kita siapkan ini. Supaya kedepan organisasi GMIM semakin kuat.

“Ini juga tugas dari hamba Tuhan memberikan topangan bagi kita. Tapi semua ini tanpa topangan doi dari para pendeta kegiatan ini tidak bisa berjalan. Karena semua pikiran tidak sama, terjadi perubahan politik kebijakan pemerintah tidak akan sama. Perlu dukungan supaya program berjalan sesuai rencana. Ditangan OD-SK terjadi perubahan sangat fundamental. Ini harus kita lanjutkan terus dengan program-program yang ada,” ungkapnya.

Gubernur Olly menambahkan, kalau kita saling topang menopang perbedaan itu tidak ada. Pasti segala yang kita bicarakan tidak ada hambatan, banyak hal yang bisa kita kerjakan untuk memanfaatkan aset-aset yang dimiliki oleh GMIM. Sehingga tidak persoalan manajemen dan keuangan karena semua sudah bisa dilakukan.

“Gereja harus bersyukur bersama-sama berdoa bersama supaya hasil didapat lebih besar,” tuturnya.

Pelantikan pengurus diawali dengan ibadah yang dipimpin Ketua BPMS Pdt Hein Arina dan dihadiri Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, para pendeta dan Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM.(*/mvr)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *