LANGOWAN, identitasnews.id – Tokoh Agama dan tokoh masyarakat kabupaten Minahasa Hj Sharir Masloman SH, menyoroti lunturnya kerukunan dan kebersamaan di daerah ini pasca pertikaian antar kampung yang baru-baru ini terjadi, dan akibatnya tewasnya dua warga.
Menurut Masloman peristiwa tersebut tidak perlu terjadi. Pasalnya falsafah orang Minahasa yang saling menghidupkan orang lain, cinta damai dan kuatnya kerukunan masih terasa sangat kuat. Namun entah apa yang ada dibenak pikiran kita sehingga perbuatan untuk menghilangkan nyawa manusia seolah makin kuat dan tak ingin mengingat bahwa tindakan itu sangat keji dan tidak manusiawi.
” Ingat bahwa daerah kita dibangun dengan semangat kebersamaan dan sikap kerukunan yang sangat kuat. Sehingga keinginan untuk berbuat tindakan tak wajar dan tidak bertanggung-jawab tidak mendapat tempat dihari masyarakat di daerah ini,” ujar Masloman, Jumat (7/07/2023).
Dia berharap peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi. Dan peristiwa itu adalah yang terakhir.
Kita harus merangkai kembali dinamika kehidupan yang telah lama dibangun oleh pendahulu kita. Minahasa merupakan daerah yang sangat menghormati kerukunan dan kebersamaan sebagai modal membangun daerah.
” Kita semua berkewajiban untuk mewujudkan kehidupan yang saling menghormati dan menghargai. Nyawa manusia hanya bisa diambil oleh pencipta yakni Tuhan yang maha esa. Kita harus bersinergi dengan pemerintah dan aparat keamanan agar kita terhindar dari pertikaian atau perselisihan yang mengakibatkan kerugian harta benda bahkan nyawa ,” tutur Masloman.
Dibagian akhir, tokoh budaya ini juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling mengingatkan betapa pentingnya tali kerukunan dan kebersamaan dalam perjalanan hidup manusia. Hidup ini cuma butuh ketenangan dan kedamaian antar kita manusia. Sikap saling menghormati dan menghargai menjadi bahan pengingat bagi kita.
” Saya selalu yakin dan optimis, kita punya keinginan dan cita-cita yang sama membangun daerah ini. Hal itu harus dimulai dari rasa cinta dan saling memahami bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang maha mulia, sehingga kita harus menjaga hidup ini agar tidak berbuat tindakan yang bakal membuat orang lain meneteskan air mata,” papar Masloman. (rom)