Sulut, identitasnews.id – “Etika ASN dan THL penting dalam budaya,” tegas Gubernur Sulut, Olly Dondokambey diwakili Sekdaprov Sulut, Steve Kepel ketika membuka sosialisasi Peningkatan Etika ASN dan THL di Lingkungan Pemprov Sulut Tahun 2023, bertempat di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Jumat (7/7/2023).
Dihadiri Ketua TP PKK Sulut, Rita Dondokambey-Tamuntuan, Kepala BKAD Clay Dondokambey serta para ASN.
Disampaikan Sekdaprov, kegiatan ini penting dalam upaya memperkuat budaya kerja yang berintegritas, profesional dan bertanggungjawab.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BKD Provinsi Sulut yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” ujarnya.
Lanjutnya, etika dalam bekerja merupakan landasan penting bagi ASN dan THL.
“Etika tidak hanya berkaitan dengan bagaimana kita bertindak secara individu, tetapi juga mencakup bagaimana kita berinteraksi dengan rekan kerja, masyarakat dan institusi,” ungkapnya.
Selain itu, dalam menghadapi tuntutan dan kompleksitas tugas pelayanan publik, kita dituntut untuk memiliki integritas yang tinggi.
“Integritas berarti kita menjunjung tinggi kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap tindakan yang kita lakukan. Kita harus menjadi teladan dalam menjalankan tugas-tugas kita dengan jujur, adil, dan tanpa diskriminasi,” tuturnya.
Lanjut Sekprov, tantangan dalam menerapkan etika di lingkungan birokrasi tentu tidak bisa diabaikan. Ada tekanan politik, kepentingan pribadi, dan budaya organisasi yang dapat mengganggu komitmen kita terhadap etika kerja.
“Namun, saya yakin bahwa dengan kesadaran, edukasi, dan upaya bersama, kita dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Melalui sosialisasi ini, saya berharap dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran kita semua tentang pentingnya etika dalam menjalankan tugas-tugas sebagai ASN dan THL,” jelasnya.
Untuk itu, dia mengajak seluruh ASN dan THL untuk memperkuat komitmennya terhadap etika kerja yang berkualitas dan mengambil peran aktif dalam penerapannya.
“Saya ingin menyampaikan pentingnya perlindungan terhadap pelecehan dan kekerasan, terutama terhadap wanita ASN dan THL. Kita harus memastikan bahwa lingkungan kerja kita aman, bebas dari pelecehan, dan memberikan perlindungan yang efektif bagi semua pegawai,” pintanya.(*/mvr)