KAKAS, identitasnews.id – Tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama dan tokoh pemuda Kabupaten Minahasa Rio Rindengan S.Sos MA, meminta pemerintah baik provinsi Sulut maupun kabupaten Minahasa untuk membantu para peternak babi yang terkena dampak oleh virus babi African Swine Fever (ASF).
Menurutnya ASF merupakan penyakit pada babi yang disebabkan oleh virus ASF (ASFV) dari famili Asfarviridae. Virus ini tidak bisa menular kepada manusia dan tidak berbahaya bagi manusia.
” Banyak peternak di Sulut bahkan Minahasa merugi akibat hantaman virus ini. Harga babi turun drastis, demikian juga harga daging di pasaran sangat-sangat memprihatinkan,” ujar Rindengan, Kamis (3/08/2023).
Menurutnya harus ada upaya konkrit dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini yang belum ada kabar sampai kapan gejolak ini berakhir.
” Para peternak semakin menjerit. Biaya operasional tidak lagi sebanding dengan harga babi timbang dan daging. Peternak terpaksa harus mengeluarkan babi piaraan mereka, meskipun harga tidak lagi sesuai dengan harapan. Apa boleh buat, buat apa boleh, dari pada tidak dapat sama sekali, lebih baik dijual saja meskipun harga tak sesuai harapan, parahnya lagi jika babi akhirnya mati mendadak alhasil tidak ada yang bisa diperoleh dari kerja-kerja mulai dari menyusui hingga jelang panen tiba ,” tutur Rindengan, mengutip pernyataan banyak peternak.
Ditambahkan Rindengan, bantuan dari Pemprov atau Kabupaten Minahasa akan sangat berarti bagi para peternak. Artinya sedikit besar tidak menjadi ukuran, sebab yang dilihat adalah bukti perhatian pemerintah. Yang harus di antisipasi adalah keinginan mereka untuk terus beternak jangan sampai hilang, sebab hal itu akan menimbulkan persoalan baru.
” Yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar peternak tetap beternak. Sebab yang pasti badai ini akan berlalu. Namun jika tidak ada upaya untuk mengantisipasi keberlangsungan beternak itu yang bakal menyulitkan pemerintah. Motivasi harus terus diberikan, sebab itu yang paling penting. Motivasi itu bisa dalam bentuk bantuan yang penting harus selektif agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Jangan sampai peternak kehilangan kepercayaan diri, akibat dari tidak adanya perhatian dari pemerintah. Pemerintah harus bergerak cepat, hidupkan kembali gairah peternak untuk beternak, jangan putus asa dengan keadaan. Tapi lewat masalah ini, peternak kembali bangkit dan bersemangat untuk melakukan aktivitasnya,” terang Rindengan.
Disisi lain Rindengan juga menyoroti soal harga pakan yang tidak pernah turun harganya. Padahal harga babi terus melonjak turun, namun anehnya harga pakan tetap stabil atau tidak menyesuaikan dengan harga daging saat ini.
” Satu hal juga yang sangat mengherankan adalah harga pakan yang cenderung stabil, sementara harga daging cenderung turun,” pungkasnya. (rom)