SANGIHE.Identitasnews.id – Perubahan cuaca di awal tahun 2024 ini menyebabkan terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yaitu sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang sedang mengalami peningkatan di wilayah Kecamatan Manganitu Selatan dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Hal tersebut diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dr. Handry Pasandaran, ME kepada wartawan Identitasnews.id diruang kerjanya, Rabu (17/01/2024).
Pasandaran mengatakan bahwa di awal tahun 2024 sudah terjadi 16 kasus demam berdarah dan satu orang diantaranya sudah meninggal. Kasus demam berdarah ini terjadi di sebagian wilayah Kecamatan Manganitu Selatan dan Kecamatan Tamako.
Dengan adanya kasus demam berdarah ini, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe telah menurunkan edaran kembali kepada seluruh jajaran melalui Puskesmas dan Rumah Sakit dan ada tembusannya juga kepada Pemerintah Daerah.
Dalam surat edaran tersebut menurut Pasandaran sudah disampaikan bahwa dalam rangka mewaspadai peningkatan tren dari pada kasus demam berdarah akibat perubahan cuaca yang sudah memasuki musim hujan maka kita mewaspadai dengan cara upaya mendorong masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
“Cara yang sering saya sampaikan dari dulu dan tidak pernah berubah yaitu strategi dengan cara menggunakan 3 M plus misalnya menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas atau sampah yang bisa menampung air”, kata Pasandaran.
Kalau perlu kerja bakti bersihkan lingkungan baik di sekitar rumah bahkan di dalam rumah, lanjutnya.
“Jaga kebersihan di dalam dan di luar rumah, kelola dengan baik sampah, berperilaku hidup bersih dan sehat dengan sendirinya demam berdarah ini bisa selesai”, ungkap mantan Direktur Rumah Sakit Daerah Liun Kendage Tahuna ini.
Untuk kasus yang tinggi Dinas Kesehatan sudah turun lakukan penyelidikan dan pada beberapa tempat sudah dilakukan fogging, tambah Pasandaran.
Jadi, Dinas Kesehatan tetap sigap begitu ada informasi dan laporan dari pemerintah kampung, kecamatan atau Puskesmas kita segera lakukan penyelidikan, kunci Pasandaran.(jl)