Demi Keselamatan Rakyat, Supit Minta Aparat Segera Ungkap Penyebab Kematian Sejumlah Warga Diduga Karena Alkohol

KAWANGKOAN, identitasnews.id – Peristiwa kematian sejumlah warga di Kawangkoan Raya, Sonder dan sejumlah tempat lain yang diduga setelah mengkonsumsi minuman keras jenis Cap Tikus (alkohol). Terus menimbulkan tanya sejumlah masyarakat. Bahkan mereka menilai Kepolisian sebagai lembaga paling berwenang mengurusi kasus ini terkesan lamban mengungkapkan penyebab pasti kematian itu.

Salah satu tokoh agama dan juga tokoh masyarakat yang juga Ketua Komisi Pria Kaum Bapak Pucuk Pimpinan KGPM Pnt Stefen J Supit SH, meminta agar secepatnya kasus ini terungkap dengan benar.
” Saya memahami untuk menelusuri kasus ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hanya saja masyarakat tentu membutuhkan informasi yang jelas, benar dan pasti tentang apa penyebab kematian belasan masyarakat yang hingga saat ini masih bertanya-tanya,” tutur Supit, Senin (20/5/2024).

Dikatakan Supit, kasus ini hingga kini masih menyita perhatian banyak orang. Apalagi kasus ini minuman keras jenis Cap tikus diduga jadi pemicunya. Padahal kita tahu bersama meski barang ini dilarang beredar bebas di masyarakat, namun banyak petani cap tikus yang mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Dan buka hanya itu lewat produk ini banyak petani cap tikus mampu menyekolahkan anak mereka hingga menjadi sarjana. Bahkan banyak informasi yang diterima wartawan media ini banyak anak-anak muda dari petani cap tikus yang sukses menjadi aparat baik Polisi, maupun TNI.
” Jadi yang paling penting yang harus segera di ungkap lewat kasus ini apakah benar penyebabnya adalah cap tikus. Sebab harus di akui banyak anak-anak petani cap tikus yang bisa sukses lewat usaha ini,” tutur Supit.

Lagi menurut Supit, jangan sampai kita seolah-olah hendak mematikan usaha atau mata pencaharian para petani cap tikus lewat kasus ini. Banyak petani cap tikus yang tidak lagi memproduksi barang tersebut oleh karena berbagai alasan, termasuk takut dan masih ragu apakah produksi mereka siap dibeli atau dikonsumsi masyarakat.

Menurut Supit, jika ternyata cap tikus adalah pemicu utama dari kematian puluhan masyarakat, tentu harus dicari jalan keluar yang lebih tepat dengan tidak mengorbankan mata pencaharian petani cap tikus.
” Pemerintah dan DPRD Minahasa harus mencari solusi yang tepat dan tepat untuk mengatasi persoalan ini jika ternyata cap tikus jadi penyebabnya. Aparat keamanan terlebih kepolisian harus lebih meningkatkan pengawasannya agar barang ini tidak mudah beredar dan masyarakat tidak gampang untuk mendapatkan barang ini. Sebab dalam kenyataan kini barang tersebut tidak mendapat pengawasan yang ketat saat beredar. Demikian juga operasi pencegahan terutama dari kepolisian sepertinya kurang tepat kalau hanya menyita barang tersebut baik di tingkat pemasok/penimbun bahkan di tingkat pengencer.
Artinya semua harus diatur dalam regulasi yang jelas dan tepat agar peristiwa kematian ini tidak terulang lagi,” papar Supit.

Supit juga meminta Balai Pengawasan Obat dan Makanan harus proaktif menjalankan tupoksinya. Pengawasan harus lebih ketat dari lembaga ini, agar sedini mungkin bisa dicegah hal-hal fatal yang mungkin dapat terjadi.
“Sudah banyak korban yang berjatuhan, bahkan umumnya meninggal dunia.
Jangan sibuk setelah ada kasus, bahkan hilangnya nyawa belasan orang ,”pungkas Supit. (rom)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *