Terungkap Dalam Rakor Banggar dan TPAD Pemkot, Insentif  Hamba Tuhan Juga  Belum Disalurkan

BITUNG, identitasnews.id-  Tidak hanya bantuan sosial (bansos) Bank Sulut untuk warga terdampak Covid-19 yang belum disalurkan, ternyata insentif untuk para hamba Tuhan pun ikut ditahan.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bitung dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bitung, Rabu (13/05/2020).

“Mengenai pergeseran insentif para hamba Tuhan sebesar Rp 2 miliar ini, saya pertanyakan, sebab sudah ada lebih dari 20 pendeta saya menanyakan apakah sudah terima, tidak ada satupun pendeta yang mengatakan sudah terima,” ungkap anggota Banggar, Nabsar Badoa.

Menurut Nabsar, para hamba Tuhan mengaku sekarang  menerima insentif 1 bulan tidak lagi tiga bulan.
“Tetapi mereka menerima insentif biasanya tiga bulan sekali sekarang  menerima satu bulan,” ungkap Nabsar lagi.

Dia juga menyarankan agar dilakukan rapat lagi antara komisi-komisi dengan Pemkot. Sebab realisasi dari pemerintah terhadap insentif hamba Tuhan dinilainya sangat lambat.
“Saya lihat banyak yang keluar lewat media sosial hanya action.menurut saya, ada banyak” tandas Nabsar.

Dia juga menyentil janji TAPD bahwa akan memberikan bantuan  by name by adress.
“Tapi sampai saat ini kami anggota DPRD tidak pernah menerima data-data seperti itu,” tandasnya lagi sembari mengusulkan kepada pimpinan dewan agar DPRD menjadwalkan agenda  turun lapangan untuk meninjau langsung.

Terpisah Kepala Badan Keuangan Pemkot Bitung, Albert Sarese menampik tudingan Bandar bahwa para hamba Tuhan menerima.Insentif baru 1 bulan.
“Tidak benar. Insentif  hamba Tuhan sekarang malah diberikan setiap bulan. Biasanya tiga bulan sekali,” bantah Sarese.

Menurutnya, insentif hamba Tuhan diberikan langsung melalui rekening masing-masing. “Harus dicek ke rekening masing-masing,” katanya.
Terkait pergeseran sebesar Rp2 Miliar, dijelaskannya hanya digeser dari Kesra ke  bantuan atau dana tidak terduga. “Karena insentif untuk hamba Tuhan juga masuk dalam jaring pengaman sosial,” pungkas Sarese. (wil)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *