BITUNG,identitasnews.id —Anggota Badan Pengawas Pemiihan Umum (Bawaslu) RI, Ratna Dewi Pettalolo berkunjung ke Kota Bitung, Selasa (03/11/2020).
Kedatangan Ketua Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu RI itu, dalam rangka Rakernis penguatan kapasitas proses penanganan pelanggaran pemilihan dan penanganan pelanggaran tindak pidana pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulut serta wali kota dan wakil wali kota Bitung tahun 2020.
Ratna datang ke Kota Bitung didampingi, Ketua Bawaslu Sulut, Erwin Malonda, Mustari Humagi, Awaludin Umbola dan disambut Ketua Bawaslu Bitung, Deiby Londok, Zulkifli Densi dan Sammy Rumambi.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada ibu yang sudah meluangkan waktu dan kesempatan datang ke Bitung. Ini menjadi kebanggan bagi kami karena mendapatkan kunjungan yang terhoramat ini. Kami berharap dengan kedatangan ibu ini bisa menambah spirit dan semangat kami dalam melakukan tugas-tugas pengawasan selama tahapan pilkada ini,” ujar Deiby.
Sementara itu, Ratna dalam arahannya mengatakan pihaknya saat ini sudah menerima laporan pelanggaran Pilkada dari berbagai daerah. Tercatat kata dia, pelanggaran itu yakni soal netralitas ASN dan pelanggaran protokol kesehatan.
“Dalam catatan Bawaslu sudah berada diangka lebih dari 700 kasus pelanggaran netralitas ASN, dan sudah ada 375 kasus pelanggaran protokol kesehatan. Data ini menunjukan pelaksanaan pemilihan tahun 2020 yang bersamaan dengan pandemi masih penuh dengan masalah. yakni tingkat kepatuhan terhadap hukum itu masih rendah,” terangnya.
Ratna juga menyampaikan agar jajaran Bawaslu Kota Bitung dapat melakukan pengawasan serta memastikan setiap pemilih mendapatkan hak pilihnya. Pun dalam melakukan penindakan jajaran Bawaslu jangan tebang pilih atau membeda-bedakan satu dengan yang lain.
“Setiap warga negara yang sudah terdaftar sebagai pemilih harus dipastikan menggunakan hak pilihnya itu. Intinya jangan ada satu pun yang kehilangan hak pilih. Tugas kita memastikan Pilkada ini sukses. Mewujudkan Pilkada berkualitas. Yang tidak kalah pentingnya juga tetap menerapkan protokol kesehatan,” pintanya.
Lanjut perempuan berhijab ini, dalam menjalankan tugas pengawasan yang dilakukan dalam situasi pandemi sangatlah berat dan dituntut untuk bekerja ekstra.
“Untuk itu kita sebagai pengawas harus memiliki ide-ide dan gagasan untuk bisa tetap melakukan pengawasan. Memanfaatkan teknologi yang ada untuk menunjang kerja kita disaat situasi pandemi covid-19,” pungkasnya.(tim/red)