MINUT Identitasnews.id – Lupa atau tidak ingat akan sesuatu sering sekali terjadi di kehidupan sehari-hari. Nah, hal inilah yang terjadi terhadap Sandra Supit Warga Desa Pinenek Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara (Minut),. Karena dirinya lupa mematikan api saat keluar hanya 55 menit rumahnya di lahap ‘jago merah’ sampai rata dengan tanah Selasa 17 September 2019 Pukul 14.00.
Informasi yang dirangkum dari Kapolres Minut AKBP Jefri Ronald Parulian Siagian SIK melalui Kasubag Humas AKP Poltje Moningkey menuturkan berdasarkan keterangan saksi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) api bersumber dari dapur Sandra Supit sekira Pukul 14.00 WITA. Saksi atas nama Joubert Kapoh (53) ketika mengetahui hal tersebut langsung dengan sigap membunyikan tiang listrik mengadakan jika terjadi sesuatu.
“Setelah itu saksi dan warga lainnya langsung bergegas memadamkan api namun karena rumah terbuat dari kayu membuat api dengan cepat langsung membesar,” kata Moningkey.
Lanjut Moningkey menerangkan, keterangan yang sama juga di sampaikan oleh Tini Agnes Tuerah (33) dan Deybi Sambut (47) ketika melihat api yang kian membesar dan akan merambat ke Gereja GPDI Elim mereka juga dengan sigap mengamankan barang-barang di dalam Gereja serta Pastori.
“Dengan bantuan satu unit damkar milik dari PT. MSM TTN membantu memadamkan api 55 menit atau tepatnya pukul 14.55 WITA api berhasil dipadamkan,” ujar Moningkey menerangkan
Maningkey mengimbau agar masyarakat lebih teliti lagi sebelum keluar meninggalkan rumah. Apa lagi kata dia, dimusim kemarau seperti ini jangan sampai sembarangan membuat api terlebih meninggalkan dalam keadaan menyala.
“Disinilah peran Bhabinkamtibmas untuk lebih efektif bersinergi dengan Hukum tua (Kepala Desa) guna menyampaikan tentang peristiwa kebakaran yang telah terjadi,” tutur Moningkey mengimbau.
Sebagai tamaban akibat kejadian ini kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, enam kaca jendela Gereja GPDI Elim pecah dan untuk korban sendiri Nihil karena saat kebakaran terjadi rumah sedang kosong.(Mesakh)
