KAWANGKOAN, identitasnews.id – Menyikapi situasi keamanan di Kawangkoan dan Kawangkoan Utara yang dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir ini ternoda oleh karena kenakalan remaja yang kemudian memicu perkelahian antar kampung, hingga membuat situasi agak mencekam dan masyarakatpun agak ketakutan untuk keluar rumah di malam hari. Tokoh Masyarakat Kawangkoan Raya Drs Berty Mendur M.Si, menggagas sebuah forum yang bertujuan untuk mengajak seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk kemudian menggelar semacam fokus grup diskusi (FGD) dalam waktu dekat ini.
Menurut Mendur dalam FGD ini seluruh pihak yang hadir bisa memberikan pendapat, masukan, bahkan juga curhat terkait upaya apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar supaya keamanan dan ketertiban bisa direalisasikan. Diakui upaya pemerintah kedua kecamatan, pihak keamanan dan tokoh agama selama telah berupaya dengan melakukan berbagai cara agar situasi keamanan bisa kondusif, namun nyatanya hal itu kurang disambut oleh anak-anak kita, sehingga keresahan masyarakat timbul kembali oleh karena ulah tak bersahabat itu kembali muncul lagi.
“Ada tiga hal yang akan menjadi bagian dari diskusi untuk kemudian dibedah secara terbuka dalam FGD tersebut diantaranya Menjaga generasi muda terhindar dari kecelakaan, Mencegah terganggunya ketertiban masyarakat, Membantu aktivitas ekonomi di Kawangkoan agar tetap berjalan baik ,” ujar Mendur.
Situasi dan keamanan di Kawangkoan dan Kawangkoan Utara yang relatif tidak aman dan damai, kini hinggap ke masyarakat yang kini tinggal dan menetap di luar daerah. Rasa prihatin dan kekecewaan diutarakan, sebab dulunya Kawangkoan tidak pernah mengalami hal semacam ini, bahkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat di daerah ini memberikan jempol oleh karena kerukunan dan keamanan yang sangat baik di Kawangkoan Raya.
Ironisnya memang ada semacam pernyataan kritis yang diutarakan salah seorang tokoh agama sebut saja Gbl Yoppie Laloan S.Th yang secara tegas mengatakan bahwa situasi ini sebagai buntut dari kegagalan tokoh agama dan tokoh masyarakat, pemerintah dan aparat keamanan mendidik dan membina masyarakat dan umatnya.
“Tegas harus saya katakan bahwa ini merupakan bentuk kegagalan kita sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam membangun kesadaran dan peran masyarakat dalam mewujudkan kondusifitas keamanan khususnya di Kawangkoan dan Kawangkoan Utara.
Pernyataan sedikit berbeda di ungkapkan tokoh masyarakat Bernard Poluakan, mantan Lurah ini mengatakan pihak kepolisian harus lebih tegas dalam menindak para pelaku, meskipun mereka masih umur remaja. Paling tidak ada sikap tegas sehingga mereka tidak berbuat lagi.
” Harus ada efek jerah seperti memasukkan pelaku kedalam penjara, agar ada ketakutan untuk membuat kejatahan lagi. Sekali lagi saya harap kepolisian harus tegas, bukan hanya dengan pernyataan yang ditandatangani kemudian mereka dilepaskan,” tegasnya.
Makanya dikatakan Mendur perlu adanya upaya yang serius dari semua pihak agar persoalan ini segera teratasi.
“Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Inilah motivasi kita bersama sehingga kita semua bisa bebas beraktivitas. Kiranya lewat upaya ini Kawangkoan dan Kawangkoan Utara bisa kembali seperti dulu Kawangkoan yang aman, ramah dan selalu mengutamakan perdamaian ,” pungkas Mendur. (rom)