Sulut, identitasnews.id – Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Lintas Sektor, bertempat di hotel Luwansa, Kamis (08/06/2023).
Wagub Kandouw dalam sambutan tanpa teks, mengusulkan program penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui pemangku kepentingan khususnya Esalon 2 yang dikoordinir tiap Sekertaris Daerah (Sekda) untuk membentuk ‘Tim Peduli Bersama’.
“Contoh Sekda Kabupaten/Kota mengkoordinir dan memberi tanggung jawab kepada pemangku kepentingan khusus Esalon 2 untuk membantu warga rawan kemiskinan ekstrem dengan sembako, perbaikan sanitasi hingga perbaikan rumah,” tantangnya.
Lanjut Wagub Kandouw, perusahan- perusahaan besar bisa diberi tanggung jawab untuk ikut mengentaskan kemiskinan tanpa harus menunggu dana APBD melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.
Diakui Wagub Kandouw, ada yang berkelit belanja modal untuk mengentaskan kemiskinan namun dampaknya terlihat masih ‘jauh arang dari api.’
Diharapkan Wagub Kandouw, pulang dari rakor ini, langsung lakukan identifikasi dan penetrasi dengan pemberian sembako kepada warga rawan kemiskinan ekstrem.
“Dari pada kegiatan pasiar ke luar negeri sebaiknya dana tersebut di belikan sembako dan dibagikan kepada yang membutuhkan agar kemiskinan ekstrem Sulut menurun, bahkan tuntas jadi nol persen seperti kabupaten Tomohon dan Bolaangmongondow Timur,” harapnya.
Ditegaskan Wagub Kandouw, waktu 1,5 tahun yang tersisa harus bisa menurunkan prosentase kemiskinan ekstrem di Sulut.(mvr)