Sulut, identitasnews.id – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw membuka Rapat Pleno VIII, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sulawesi Utara (Sulut), bertempat di Aula Santo Mikael Perkamil Manado, Sabtu (27/01/2024).
Wagub Kandouw mengungkapkan, dirinya bangga menjadi anggota World Union of Jesuit Alumni (WUJA) .
“Pastor, saya kalau hadir di acara katolik percaya diri, saya anggota World Union of Jesuit Alumni,” tuturnya mengawali sambutan.
Wagub Kandouw merupakan alumni SMP dan SMA yang dikelola oleh JesuitĀ atau anggota Serikat Yesus, yaitu sebuah ordo religious dalam Gereja Katolik yang beranggotakan sekitar 19 ribu orang (laki-laki) yang tersebar di 6 benua dan 124 negara di berbagai penjuru dunia.
“Tamat SMP dan SMA, sekolah Jesuit. Pernah ikut pertemuan World Union of Jesuit Alumni di Madrid, anggotanya 50 Presiden, 75 Perdana Menteri dan saya bangga sekali,” ujar Wagub Kandouw.
Selanjutnya Wagub Kandouw langsung merespon permintaan WKRI untuk dukungan penyelesaian gedung WKRI Center yang baru 30 persen dikerjakan. Lahan gedung di Kalasey tersebut merupakan sumbangan dari Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
“Ibu Ketua kita nyanda mo lama-lama mo respon masalah pembangunan, mo sumbang langsung Rp.250 juta, semoga di APBD perubahan torang tambah, juga di keuskupan torang ada sumbang Rp.1 miliar.
Wagub Kandouw kemudian mengoreksi pernyataan sebelumnya bahwa WKRI di dirikan tahun 1952 seharusnya 1924.
“Pak Wenny, WKRI berdiri bukan tahun 1952, tapi tanggal 26 Juni 1924 di Yogyakarta, sudah mo 100 tahun. Bulan Juni nanti torang rayakan besar-besaran,” tandasnya.
Wagub Kandouw menjelaskan kehadirannya pada rapat tersebut karena organisasi umat yang luar biasa penting.
“Sekarang segala aspek orang bilang pentaheliks harus ada perpaduan/ kerjasama/ gotong royong seluruh komponen masyarakat. Seperti di pemerintahan ada masyarakat, media (pers), akademisi, pemerintah dan tokoh gereja. Makanya tidak bijaksana kalau dalam aspek pemerintahan tidak memperhatikan institusi-institusi seperti WKRI. Diharapkan ke lima stakeholder ini boleh bekerjasama seiring sekata, saling menunjang seluruh program pemerintah maupun WKRI.
Wagub Kandouw juga mengungkapkan program Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, ‘Mari Jo Ba Kobong’. Program Nasional Stunting. Serta panduan untuk dilaksanakan dan dihindari mengenai Skizofrenia, Toxic People, dan diingatkan kewajiban hakiki para ibu WKRI dalam rumah tangga.
“Dilingkungan orang Yahudi, anak-anak dari kecil sudah di doktrinasi ‘anda harus sukses dan anda harus keluar rumah secepatnya’. Budaya yang sangat positif sehingga kita lihat orang Yahudi sukses-sukses,” pesannya.
Selama 19 menit menyampaikan sambutan Wagub Kandouw mendapat aplaus berulang kali dan sorak serta dengung kekaguman semua yang hadir.
Hadir Kerawam Keuskupan Manado, Pastor Kris Ludong, Pr; Ketua Presidium WKRI, Meity Rampengan; Tokoh Masyarakat Wenny Lumentut dan Royke Roring, jajaran pengurus WKRI se-Sulut dan tuan rumah WKRI Cabang St Mikael Perkamil Manado.(man repi)