Sangihe, identitasnew.id—Sedikitnya ada 8583 stok vaksin rabies yang dimiliki Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (DP3) Kabupaten Kepulauan Sangihe tahun 2019.
Hanya saja vaksin sebanyak 5000 dosis yang berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemkab Sangihe 3583 tersebut, telah habis per 31 Oktober 2019.
Hal ini dibenarkan Kepala Bidang Peternakan DP3 Sangihe Jatris Tiala dikonfirmasi akhir pekan lalu.
“Stok vaksin rabies pada kami di DP3 sudah tidak ada lagi karena sudah terpakai saat petugas melakukan vaksinasi menyisir seluruh kecamatan selang tahun 2019,”ungkap Tiala.
Diakuinya, populasi hewan peliharaan anjing cukup tinggi di Sangihe, sehingga sampai saat ini masih ada beberapa wilayah kecamatan yang memerlukan vaksinasi rabies dah harus dilakukan sebelum berakhir tahun anggaran 2019. Langkah yang ditempuh DP3 Sangihe kata Tiala, terpaksa kembali meminta bantuan vaksin dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan sudah ada sinyal baik dari provinsi untuk kembali memberikan vaksin.
“Memang provinsi sudah memberikan signal baik untuk kembali memberikan vaksin ke Sangihe, namun apakah perimintaan kami sebanyak 2000 dosis dapat terpenuhi atau tidak, itu belum pasti, karena tahun 2019 kami dari Sangihe yang paling banyak mendapat jatah vaksin rabies dari provinsi dibanding kabupaten/kota lainnya,”ungkapnya.
Selain kehabisan stok vaksin, mantan Camat Manganitu Selatan ini juga mengaku tenaga vaksinasi yang ada saat ini sangat minim, yakni hanya sebanyak 7 orang, masing-masing 5 Aparat Sipil Negara (ASN) dan 2 tenaga harian lepas.
“Bila dibanding dengan tingginya populasi hewan peliharaan anjing di Sangihe, apalagi saat ini telah habis 8583 stok vaksin rabies, kami masih kekurangan tenaga vaksinasi, namun hal itu bukan menjadi alasan untuk tidak bekerja secara maksimal,”ujar Tiala.
“Saat ini kami juga tengah mempersiapkan program pelatihan terhadap tenaga vaksinasi dari masing-masing desa dan kelurahan, untuk mengantisipasi kekurangan tenaga dilapangan,”tambahnya. (gustaf)
