SANGIHE.Identitasnews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe melalui Dinas Kesehatan Daerah menggelar Seminar dalam rangka mengedukasi para pemangku kepentingan dalam upaya mengurangi angka kejadian demam berdarah, yang di awal tahun 2024 ini kembali memakan korban.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dr. Handry Pasandaran, ME kepada wartawan Identitasnews.id, Kamis (01/02/2024).
Pasandaran mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir kasus demam berdarah ini belum tuntas diselesaikan di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, sementara target secara nasional kita berupaya agar tidak ada lagi orang yang meninggal akibat demam berdarah paling lambat tahun 2030.
“Di awal tahun 2024 ini sudah ada 21 kasus demam berdarah dan sudah ada satu yang meninggal. Ini sangat disayangkan satu anak yang meninggal. Kalau boleh tidak ada lagi yang meninggal karena demam berdarah”, kata Pasandaran.
Nah, selama ini kebijakan kita pencegahannya untuk demam berdarah dengan intervensi lingkungannya melalui upaya 3M plus. 3M plus ini sebenarnya adalah gerakan memberantas sarang nyamuk. Jadi dengan menutup tempat-tempat penampungan air, menguras bak mandi secara reguler minimal tiga sampai satu Minggu sekali, menguburkan kaleng-kaleng bekas. Prinsipnya ditambah dengan yang plus kelambu, obat anti nyamuk. Tapi nyatanya upaya menjaga kebersihan lingkungan ini tidak mudah, siapa yang bisa menjamin tidak ada nyamuk seratus persen, jelas mantan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Liun Kendage Tahuna ini.
Oleh karena itu seminar tersebut sebagai upaya untuk mengedukasi para pimpinan pemangku kepentingan mulai dari Forkopimda, Kepala Puskesmas, Camat, Lurah dan Kepala Desa agar ke depan di daerah ini boleh menggunakan salah satu upaya untuk mengurangi angka kejadian demam berdarah dan mengurangi tingkat keparahan penyakit demam berdarah melalui pemberian vaksin demam berdarah, lanjut Pasandaran.
Tapi ini baru tahapan edukasi, kapan kita akan memberikan ini masih butuh kajian bersama baik dari instansi teknis dan seluruh lintas sektor sehingga setelah ini semua siap baru kita eksekusi. Ke depannya kalau memang dari segi pertimbangan teknis dan hukum memenuhi syarat kita akan laksanakan vaksin demam berdarah.
Karena di berbagai daerah yang sudah melakukan proses ini terbukti vaksin demam berdarah itu mengurangi insiden maupun prevalensi penyakit demam berdarah 70 – 80 persen kasus bahkan angka kematian ikut lebih baik menurun, tambah Pasandaran
Kita akan berupaya apabila segala sesuatunya yang kita sampaikan tadi, teknis dan hukum memenuhi syarat akan kita upayakan paling cepat tahun depan atau dua tahun depan. Untuk tahun ini kita akan edukasi, kunci Pasandaran.(jl)