TONDANO, identitasnews.id -Penjabat Bupati Minahasa Dr Jemmy Stani Kumendong M. Si, bersama Ketua TP PKK Minahasa Ny Djeneke Kumendong Onibala SH, MSA menghadiri dan membuka Pelaksanaan Deklarasi Perlindungan Satwa Liar dilindungi. Bertempat di Taman God Bless Minahasa, Tondano, Jumat (5/4/2024).
Kegiatan ini diawali dengan laporan kegiatan oleh Supervisor Program Selamatkan Yaki, Yunita Siwi, dijelaskannnya program selamatkan Yaki adalah program tentang pelestarian, penelitian dan saat ini melalui penelitian ancaman untuk satwa liar hewan jenis Yaki dan lainnya perlu diperhatikan. Maka kegiatan ini digagas untuk membuat satu gagasan yakni bekeng Sulut bangga, dengan mengalakkan kampanye dari tahun 2020 namun karena covid maka kembali digalakan tahun 2023, dengan bangga tidak buru, makan dan jual, akan satwa liar. Dan kita bangga akan memiliki satwa liar di Sulut.
Selanjutnya Kepala Balai Konservasi SDA Sulut, Askhari Daeng Masikki S. Hut, menyampaikan, kita kenal, satwa liar terdiri dari Anoa, Tarsius, Yaki, dan lainnya. Dan wilayah Sulawesi masuk dalam garis walacea, berbeda dengan di provinsi Papua, kita bangga memiliki satwa yang khas, diketahui karena kondisi saat ini tidak baik-baik saja, maka perlu adanya gerakan moral kita untuk menyelamatkan satwa liar ini.
“Untuk Minahasa saat ini anoa dan babi rusa sudah kita tidak temukan, dan sudah punah lokal, akibat adanya kegiatan gemar berburuh dan gemar makan satwa liar, “katanya.
Diketahui untuk pasokan makanan dari jenis satwa liar untuk dimasak yang masuk di Sulut, berasal dari Sulawesi Tenggara, dimana pernah kami dapatkan melalui sweepeng, kami mendapatkan sebanyak 10 ton, dari berbagai jenis daging satwa liar. Maka dengan ini kami mengelar kegiatan ini dengan deklarasi bangga tidak makan, buruh dan jual. Jadi kami berharap pemerintah untuk membantu mengasosiasikannya.
“Untuk pentingnya keanekaragaman hayati yang perlu dijaga. Maka hal ini menjadi landasan kita untuk menjaga satwa liar ini.
“Karena kalau sudah punah kita akan mewariskan cerita dongeng kepada anak cucu kita. Maka penting kita menjaga satwa liar ini dan mohon arahan pemerintah dalam hal ini dari bupati, “pungkasnya.
Bupati Minahasa Dr Jemmy S Kumendong M.Si, mengatakan atas mama Pemkab Minahasa mengapresiasi pelaksanaan Deklarasi perlindungan satwa liar di Minahasa.
“Menjadi pergumulan di Minahasa saat ini, akan masalah satwa liar karena sudah menjadi budaya dimasyarakat makan makan satwa liar dihutan.
Bagi Saya contohnya untuk pantang makan makanan ini, agar tidak ada lagi yang mau membawah dan menjual satwa liar ini, maka mari kita bangga untuk tidak makan, buruh dan jual dan mari kita jaga satwa liar, ” Ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kita ketahui disini warga makan makanan ini dan disana (diluar) tidak makan, maka hal ini menjadi penyebab masuknya satwa liar disini.
“Yaki itu sangat kita lindungi dan ada juga tarsius yang menjadi maskot di Sulut maka tugas dan tanggung jawab kita untuk menjaganya. Dan pemerintah telah mangaungkan program selamatkan yaki. Disini banyak juga yang tidak makan, tapi karena menggangu sering ditembak, Saya berharap deklarasi ini tidak hanya simbolis saja. Mari kita evaluasi berkelanjutan agar deklarasi ini bisa berjalan dengan baik, “tutur Bupati Minahasa, kemudian membuka kegiatan deklarasi ini.
Sementara itu ketua TP PKK Minahasa Djeneke Kumendong Onibala, menambahkan bahwa untuk tidak memakan makanan ini dari jenis satwa liar.
” Jadi Saya kembali dari keluarga dulu, untuk tidak makan jenis satwa liar ini, agar tidak ada lagi yang menjual satwa liar untuk dimakan, “singkatnya.
Acara kemudian dilanjutkan penandatanganan deklarasi oleh bupati dan pemakaian pakaian deklarasi bagi kepala pasar dan pedagang daging dari pasar Langowan.
Turut hadir pula dalam kegiatan ini, Para kepala SKPD Kabupaten Minahasa, Duta Yaki Ny Conny Lomban-Rawung, Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki, Purnama Nainggolan,dan Jajaran Pejabat Pemkab Minahasa, serta Forkopimda. (rom)