Himpunan HMI Badko Sulut-Go dan Pemuda Sinode GMIM Gelar Giat FGD Untuk Menjaga Eksistensi Ditengah Dinamika Politik Daerah

Manado, identitasnews.id — Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2024, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Sulut-Go dan Pemuda Sinode GMIM memprakarsai agenda Focus Group Discussion (FGD) Kepemudaan Lintas Agama bersama teman-teman perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Cipayung Plus Sulawesi Utara, kegiatan FGD ini mengusung tema: “Eksistensi pemuda daerah dalam penguatan proses demokrasi yang damai dan bermartabat”.

Pemuda sebagai corong aspirasi dan garda perubahan bangsa dan daerah menjadi sentral dalam setiap pembangunan masyarakat di daerah, terkhususnya dalam proses demokrasi yang sedang berlangsung yaitu kontestasi Pilkada pada tanggal 27 November nanti.
Dengan harapan proses demokrasi kedepannya menjadi demokrasi yang damai dan bermartabat agar pemimpin yang terpilih nantinya merupakan pemimpin yang lahir dari proses yang bermartabat dan konstitusional.

HMI Badko Sulut-Go melalui sekretaris umumnya Radinal Muhdar menyampaikan, agenda tersebut merupakan bagian dari partisipasi dan kontribusi ide dan gagasan pemuda untuk pembangunan masyarakat.

“Agenda tersebut merupakan bagian dari partisipasi dan kontribusi ide dan gagasan pemuda untuk pembangunan masyarakat terkhususnya pada pendidikan demokrasi dan pilkada yang Lulus Bersih Jujur dan Adil (LUBER-JURDIL),” ujar Muhdar, Jumat (01/11/2024).

Pria dengan kemeja cokelat lengkap bersama peci hijau hitam dan gordon HMI itu mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja sama HMI dan Badko Sulut-Go bersama Pemuda Sinode GMIM.

“Kegiatan ini adalah bentuk kerjasama HMI Badko Sulut-Go dengan Pemuda Sinode GMIM Sulut sebagai bentuk kontribusi dan pembangunan demokrasi yang menjungjung prinsip luber jurdil” Tandasnya.

Di sisi lain Wakil ketua Pemuda Sinode GMIM Sulut Pnt. Vici Tenda mengungkapkan bahwa sebagai pemuda kegiatan positif harus terus dilakukan.

“Kegiatan yang membangun gagasan dan ide dalam bentuk forum-forum seperti ini perlu untuk dimasifkan agar menjaga eksistensi peran pemuda di tengah dinamika politik daerah yang ada, sehingga pemuda punya peran dan aksi nyata dalam momen sumpah pemuda ini dan bukan hanya sebatas memposting pamflet ucapan sumpah pemuda,” kata Tenda.

Menurut Tenda, keterlibatan pemuda dalam eksistensi politik di daerah ini sangat diperlukan

“Kegiatan ini penting untuk menjaga eksistensi pemuda di tengah dinamika politik daerah, ini juga bentuk aksi nyata pemuda untuk daerah dalam bentuk ide dan gagasan dan bukan hanya pasang pamflet ucapan sumpah pemuda” tegas pria dengan bletsjer ungu khas pemuda GMIM itu.

Kegiatan diawali dengan doa buka yang dipimpin oleh perwakilan dari Persadah Sulut, kemudian menyanyikan lagu Indonesia raya serta pembacaan sumpah pemuda secara serentak.

Kemudian dalam pelaksanaan FGDnya, peserta yang hadir dibagi menjadi 2 kelompok untuk kemudian diberikan pertanyaan kunci yang sesuai dengan tema FGD, masing-masing kelompok mendiskusikan setiap poin permasalahan secara komprehensif dan mendalam berdasarkan masing-masing sudut pandang.

Hasil dari diskusi yang mendalam itu kemudian menemukan problem-problem substantif terkait wajah keterlibatan pemuda dalam proses demokrasi yang damai dan bermartabat di sulawesi Utara serta melahirkan solusi kongkrit yang akhirnya menjadi rekomendasi untuk dibawa kepada pihak terkait seperti aparat keamanan TNI/Polri, KPU, Bawaslu dan Pihak terkait untuk ditindaklanjuti.

Pada kegiatan itu turut hadir perwakilan dari HMI Badko Sulut-Go dan Pemuda Sinode GMIM sebagai pelaksana dan teman-teman OKP dan Cipayung diantaranya: GMKI Sulut, GMKI Cabang Manado, HMI Cabang Manado, PMKRI Cabang Manado, Persadah Cabang Manado, PMII Metro serta Pemuda Kong Hu Cu Indonesia.

Kegiatan berlangsung dengan baik, dan setelah pelaksanaan FGD kemudian para peserta sevara bersama-sama melakukan pembacaan deklarasi pemuda sulawesi utara peduli proses demokrasi yang damai dan bermartabat yang berisi 7 poin deklarasi kemudian diikuti dengan penandatanganan petisi deklarasi dan Doa tutup serta foto bersama.(*/achel)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *