TONDANO, identitasnews.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Drs Riviva Maringka M.Si didampingi Sekretarus Tommy Wuwungan SPd MM, bersama jajaran mengikuti pelaksanaan Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2021 bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Republik Indonesia (RI) secara virtual, Minggu, (2/5/2021), di Dinas Pendidikan kabupaten Minahasa.
Adapun Tema Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021 adalah “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”. Dikatakan Maringka menjadi guru harus terus menerus memperbaiki diri sesuai dengan tuntutan profesi.
“Pendidikan akan membentuk karakter sebuah bangsa. Jadikan semua tempat adalah tempat belajar dan semua orang adalah guru. Majunya suatu bangsa di berbagai peradaban dunia dimulai dengan kuatnya sistem pendidikan dan karakter generasi muda. Mari serentak bergerak, mewujudkan merdeka belajar untuk generasi bangsa kedepan , ” ujar Maringka.
Maringka saat mengutip sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 digunakan sebagai momen yang tepat untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan baik dan apa saja yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan tema Hardiknas 2021 “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”.
“Lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi. Transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang,” tutur Maringka.
“Saya ingin, anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri,” imbuhnya.
Terdapat empat upaya perbaikan terus dikerjakan bersama dengan berbagai elemen masyarakat. Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya, serta Keempat, yaitu perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
Sepuluh episode Merdeka Belajar juga telah diluncurkan dan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar mendatang yang akan dilakukan oleh Kemendikbud.
“Transformasi yang bermakna ini kami kerjakan agar segala sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan,” terang Maringka.
Menanggapi krisis pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai, Nadiem mengingatkan bahwa krisis tersebut memberikan kesempatan kita bersama untuk menuai kemajuan.
“Kita perlu memahami bahwa pandemi bukanlah satu-satunya tantangan yang kita hadapi. Di depan, masih membentang sederet tantangan yang akan dan harus kita lalui bersama. Mari kita lalui segala tantangan dengan inovasi dan solusi. Mari kita ciptakan sejarah yang gemilang dan tak terbantahkan oleh dunia,” tutur Nadiem.
Kemendikbud terus berupaya menghadirkan terobosan Merdeka Belajar, di antaranya Merdeka Belajar Episode 1 yang menghadirkan trobosan empat pokok kebijakan, agar paradigma dan cara lama belajar dan mengajar dapat bertransformasi ke arah kemajuan. Merdeka Belajar episode 2 “Kampus Merdeka”. Merdeka Belajar episode 3 “Penyesuaian Kebijakan Dana BOS”. Kemudian, Merdeka Belajar episode 4, “Program Orgasisasi Penggerak”. (rom)