Jadi Pemateri, Wagub Kandouw Hipnotis Ratusan Mahasiswa

Sulut, identitasnews.id – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw tidak diragukan dalam kompetensi akademik keilmuan politik.

Retorika birokrat jebolan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ini menghipnotis ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado saat menjadi pemateri pada Kuliah Umum Politik Pembangunan dalam Perspektif Gen Z di Sulut yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus AIPI Komisariat Socrates, Selasa (31/10/2023).

Wagub Kandouw kepada awak media menyebutkan tugas pemerintah hadir di semua elemen masyarakat sipil, termasuk mahasiswa.

“Di mana pun berada tugas pemerintah mensosialisasi hal-hal yang baik kepada masyarakat, termasuk pada mahasiswa,” terangnya.

Generesi z maupun milenial merupakan sasaran empuk pembelajaran politik sejak dini, sehingga mereka tidak apatis melihat sosio-kultural politik bangsa yang plural.

Dengan demikian, jelas Kandouw, generasi z memiliki peran penting terhadap pembangunan dan kemajuan Indonesia di kemudian hari.

“Tadi saya menyampaikan tentang tema pembangunan politik, bagaimana kontribusi generasi z, jalannya tidak bukan melalui personal mereka masing-masing, berpikir politik partisipatif dan punya kemampuan hidup dan menjadi sarjana,” tuturnya.

“Itu saja sudah merupakan kontribusi aktif dari generasi z untuk pembangunan politik untuk kita semua,” ujarnya.

Dekan Fispol Unsrat Manado, Dr Drs Novie Pioh MSi merasa sumringah atas materi-materi disampaikan oleh Kandouw.

Menurut Dekan Pioh, hal ini sudah sewajarnya, sebab berdasar jejak historis Kandouw terhadap studi keilmuan yang kompetitif.

“Ini memang memberikan pencerahan bagi kami, khususnya mahasiswa, karena mahasiswa perlu mendapatkan ilmu-ilmu yang bersifat praktisi, memadukan sebagai praktisi politik,” tandasnya.

Dekan Pioh menambahkan, peran Wagub Sulut ini sangat dibutuhkan oleh institusi terkait, bahkan bisa saja Kandouw diberikan jadwal untuk mengajar sesuai keilmuannya.

“Sangat dibutuhkan oleh institusi yang berkaitan dengan akademik. Jadi mendatangkan praktisi sesuai dengan kompetensinya untuk mengajar, bahkan bisa dijadwalkan oleh praktisi,” ungkapnya.

Lanjut Dekan Pioh, kedatangan Kandouw memberikan nuansa baru berkaitan dengan keilmuan dan dikaitkan dengan apa yang beliau dapat selama menjadi wakil gubernur atau selaku birokrat.

Pihaknya ke depan akan terus melaksanakan hal-hal serupa demi kemajuan fakultas, terlebih universitas.

“Ke depan kita akan kembangkan hal seperti ini dan wagub adalah orang yang tepat berkaitan dengan teori-teori politik dan keilmuan politik yang dia terapkan di lapangan menjadikan suatu bahan, sebagai bahan pengajar praktisi,” tegasnya.(*/mvr)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *