Jelang Penetapan Paslon, Konstalasi Politik Bitung Menghangat

Bitung, identitasnews.id – Perhelatan Pilkada Kota Bitung, juga tinggal dua bulan lebih, membuat konstalasi Politik di Daerah ini, kian menghangat.

 

Hangatnya situasi politik menjelang Perhelatan Pilkada periode 2021-2026, disebabkan adanya gesekan antara pendukung masing-masing paslon yang akan tampil. Gesekan antar pendukung itu terjadi, karena mereka saling mengklaim paslon dukungan mereka yang akan memenangkan Pilkada nantinya, padahal pelaksanaanya masih 80 hari lebih lagi.

 

Secara keseluruhan diwilayah Kota BitungĀ  saat ini, Kondisi keamanan dan ketertiban (Kantibmas) masih terkendali. Hal itu, tidak terlepas dari semakin dewasanya warga masyarakat Kota Bitung, menyikapi sebuah perbedaan dalam dunia demokrasi.

 

Meskipun secara umum kondisi Kantibmas Kota Bitung, masih aman dan terkendali, namun situasi politik menjelang Pilkada Kota Bitung, mempengaruhi kondisi masyarakat secara keseluruhan.

 

Hal itu dipicu munculnya pemetaan dan pengkotakan pendukung dan simpatisan terhadap paslon masing-masing.

 

Ketua Harian DPD ll Partai Golkar Kota Bitung, Erwin Wurangian SH, yang merupakan ketua fraksi Golkar di DPRD kota Bitung menanggapi hal tersebut. Menurutnya, adanya konstalasi politik yang semakin hari semakin meningkat itu, dikarenakan munculnya evoria pendukung yang berlebihan terhadap paslon yang didukung.

“Evoria itu, memunculkan pro kontra diantara warga yang tentu saja berbeda dukungan. Dan hal itu, tidak dapat dihindari. Yang terpenting, masing-masing individu, dapat menyikapinya sebagai sebuah dinamika,”tutur Erwin Wurangian, Sabtu (19/09/2020).

 

Menurutnya, dinamika politik itu pasti terjadi, pada setiap daerah yang akan melaksanakan suksesi, tidak terkecuali di Kota Bitung. Apalagi menurutnya, masyarakat Kota Bitung masih dalam tahap pancaroba yang berkaitan dengan dunia politik.

 

Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri, sejumlah daerah menganggap perpolitikan di Kota Bitung cukup tinggi.

“Khusus wilayah timur Indonesia, Bitung dijadikan barometer perpolitikan bagi sejumlah daerah. Ini menunjukkan Daerah Bitung, dianggap rawan. Padahal masyarakatnya cukup santai menyikapi perkembangan politik yang terjadi, meskipun disaat-saat tertentu konstalasinya cukup memanas, seperti Pilkada tahun ini,”akunya.

 

Meskipun Konstalasi politik menjelang Pilkada Kota Bitung tahun ini, dianggap memanas, namun akhir dari sebuah hajatan politik didaerah ini, akan diterima secara baik oleh seluruh warganya, demikian pula bagi paslon yang kalah dalam pertarungan.

“Sekeras apapun dan sepanas apapun konstalasi politik yang terjadi di daerah Kita, toh akhirnya pasti damai, seperti yang diharapkan semua pihak, itu sejarah Suksesi yang terjadi di Daerah Bitung secara umum,”paparnya.

 

Namun demikian, ia tetap mengharapkan kepada elit politik dan juga pemerintah harus tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga hubungan silaturrahmi, jaga persatuan dan kesatuan, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan akan dapat dihindari dan dieleminir, hingga Pilkada selesai.

“Saya harapkan pesta demokrasi tahun ini, betul-betul kita nikmati layaknya sebuah pesta yang bertujuan membawa masyarakat dan daerah kearah yang lebih baik. Siapapun pemenangnya, itu merupakan pilihan masyarakat, karena masyarakat punya mandat,”pungkasnya.(fb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *