Kadis Pertanian dan Camat Tompaso Panen Perdana Jagung Hybrida Milik Poktan Karya Bersama Desa Tolok

TOMPASO, identitasnews.id – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Dr Margaretha Ratulangi M.Si didampingi Camat Tompaso Stenly D Umboh SSTP MAP, melakukan panen perdana jagung hybrida atas lahan pertanian milik kelompok tani (Poktan) Karya Bersama Desa Tolok Kecamatan Tompaso, Selasa (14/5/2024).

Ratulangi menegaskan panen perdana ini merupakan bukti kerja nyata Poktan Karya Bersama dalam menunjang program pemerintah di bidang ketahanan pangan.

” Terima kasih Poktan Karya Bersama Desa Tolok yang telah membantu pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan khususnya jagung hybrida,” tutur Ratulangi.

Selain itu, lanjut Ratulangi Poktan Karya Bersama dinilai sangat berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan anggota melalui kegiatan penanaman jagung hybrida.

” Tujuan lain dari kegiatan ini adalah membantu anggota dalam hal peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan anggota. Ini sangat luar biasa, dan yang pasti melalui kegiatan ini kesejahteraan anggota bisa terpenuhi,” tutur Ratulangi.

Sementara itu Camat Tompaso Stenly D Umboh SSTP MAP, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Poktan Karya Bersama bersama Pemerintah Desa Tolok yang telah berupaya menunjang program pemerintah di sektor pertanian yang pada gilirannya berdampak pada ketersedian jagung serta peningkatkan kesejahteraan anggota Poktan.

” Ini karya nyata yang telah ditunjukkan oleh Poktan ini tentu di bantu oleh pemerintah desa. Karenanya hal ini patut di contoh oleh Poktan lainnya yang ada di Kecamatan Tompaso, ” papar Umboh.

Turut hadir Danramil Kawangkoan Tompaso, Para Kabid Dinas Pertanian kabupaten Minahasa, Hukum Tua Desa Tolok Sheany B Mandang, Kepala BPP Rohan Liwe dan staf BPP Tompaso, pengurus dan anggota Poktan Karya Bersama Tolok. (rom)

Sekedar diketahui, Jagung hibrida adalah salah satu jenis jagung yang merupakan keturunan pertama dari perkawinan silang antara tanaman jagung betina dengan tanaman jagung jantan, yang masing-masing keduanya memiliki sifat individu homogen dan heterozigot yang unggul.

“Jagung hibrida merupakan jagung manis yang dikonsumsi oleh masyarakat sehat. Alasannya manis karena mengandung rasa manis yang sama dengan gula tebu (jenis gula yang biasa dimakan ibu Anda). Hal yang menyenangkan tentang jagung hibrida adalah tidak mengandung kalori dan sangat sehat untuk manusia,” tambah Ratulangi. (rom)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *