TONDANO, identitasnews.id – Untuk merenungkan dan memperingati misteri sengsara dan wafat Yesus di kayu salib demi menebus dosa umat manusia, Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Tondano Kanwil Kemenkumham Sulut memfasilitasi Ibadah kebaktian dan Perjamuan Kudus. Bertempat di Aula Lapas Tondano Ibadah Perjamuan Kudus sekaligus Ibadah syukur perjamuan dipimpin oleh Pdt Frans Rembet, S.Th yang diikuti oleh seluruh WBP dan Pegawai Lapas Tondano yang beragama Nasrani, Jumat pekan lalu.
Petugas dan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Tondano yang beragama Katholik dan Protestan dengan khidmat mengikuti ibadah sesuai rangkaian tata ibadah dan dilanjutkan dengan Perjamuan Kudus yang merupakan upacara suci umat Kristiani sebagai tanda keselamatan dari Yesus bagi seluruh umatNya. Dalam Perjamuan Kudus, dilakukan prosesi memakan roti dan meminum anggur yang menjadi simbolisasi tubuh dan darah Yesus.
Kepada identitasnews.id, Rabu (12/04/2023), Yulius Paath selaku Kalapas Tondano mengucapkan Selamat Merayakan Hari Paskah bagi warga binaan dan petugas Lapas Tondano yang memperingatinya. “Melalui makna Paskah, kami harap warga binaan yang tengah menjalani hukuman bisa memaknai masa pidana di Lapas sebagai masa pertobatan. Gunakan kesempatan untuk melakukan perbaikan diri saat menjalani masa pembinaan dengan melakukan hal-hal positif.
Pelajaran penting yang dapat dipetik dari peringatan Jumat Agung adalah untuk belajar dari masalah yang dihadapi dan menjadikan pengalaman untuk lebih bijaksana dalam menjalani hidup, penderitaan akibat kesalahan yang dilakukan, baik sengaja maupun tidak disengaja, bukanlah akhir dari segalanya, namun awal perjalanan dalam upaya memaknai hidup,” Ucap Yulius.
Jajaran Lapas Tondano selalu siap mensupport dan memfasilitasi warga binaan semua khususnya dalam pelaksanaan pembinaan kemandirian maupun pembinaan kepribadian. Agar kelak, mereka semua bisa mendapat kembali kesempatan hidup yang lebih baik dan tentunya diterima kembali oleh keluarga dan kalangan masyarakat dengan baik,” tutupnya. (rom)