MINUT Identitasnews.id – Hukum tua Desa Karegesan, Kecamatan Kauditan Jhonny Karamoy STh mengatakan perekrutan karyawan Alfamart banyak ada permainan. “Saya berkata seperti itu karena sejak awal berdiri untuk rekrutmen karayawan saya yang mengawal,” ujarnya.
Kata dia, untuk melamar sebagai karyawan di Alfamart saja syaratnya tidak bertato dan bertindik telinga. Menurut Karamoy hal itu tidak bisa menjadi tolak ukur untuk melamar pekerjaan.
“Berkaca dari pengalaman saya di sebagai karyawan Freeport selama 32 tahun dua syarat yang di berlakukan oleh Alfamart tidak sebanding dan itu tidak bisa menjadi tolak ukur,” tuturnya.
Ia membeberkan, saat prosesi perekrutan ada satu tes yang dilihat tidak sesuai dengan aturan. Kembali Karamoy menegaskan banyak permainan didalam perekrutan karyawan.
“Nah, yang saya sesalkan dia saat uji tes kesehatan itu seharusnya ditentukan oleh Dokter. Tapi ini malah di tentukan oleh karyawan yang tak memiliki titel sekolah kedokteran,” tegas Karamoy.
Karamoy juga menyesali apa yang disampaikan oleh pihak Alfamart ketika peresmian kantor dan gudang di hadapan Bupati saat itu tidak sesuai dengan sekarang.
“Janji mereka 70 persen yang bakal di rekrut adalah orang Minut namun nyatanya berbanding terbalik malah paling banyak orang dari luar daerah,” jelasnya.
“Jadi, bisa dikatakan Alfamart mengingkar janji apalagi dengan dibangunnya gudang serta kantor mereka banyak merugikan warga Karegesan tentunya mulai dari limbah bahkan sempat menyebabkan banjir,” pungkas Karamoy menambahkan.
Salah satu warga Desa Karegesan yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan mereka sudah lama memasukan surat lamaran pekerjaan namun sampai sejauh ini tak kunjung di panggil.
“Sudah lama lamaran kami masukkan namun belum juga ada panggilan padahal kami hanya tinggal tidak jauh dari kantor mereka,” tandasnya.Mesakh)