Manado, identitasnews.id – Setara Institute memberikan penghargaan kota toleran 2018. Penilaian dilakukan pada 94 kota seluruh Indonesia dan menghasilkan 10 kota yang mendapat indeks kota toleran (IKT) tertinggi di Indonesia, yang bertempat di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018) siang tadi.
Sembilan kota dengan penilaian tertinggi IKT adalah Salatiga, Pematang Siantar, Manado, Ambon, Bekasi, Kupang, Tomohon, Binjai dan Surabaya.
Rangking Manado sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia tahun 2018 ini tak tersingkirkan oleh daerah lain di NKRI.
Buktinya, ibukota Provinsi Sulut ini kembali meraih penghargaan kedua kalinya dari SETARA Institute setelah sebelumnya tahun 2017 lalu mengalahkan Kota Salatiga di posisi paling tinggi IKT (Indeks Kota Toleran) sebagaimana studi Indexing dilakukan SETARA Institute.
Penghargaan Kota Paling Toleran 2018 yang diserahkan langsung Mendagri Tjahjo Kumolo, diterima langsung oleh Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut (GSVL)
Pemberian penghargaan ini terkait peringatan Hari Toleransi Internasional pada 16 November 2018 lalu menyusul hasil studi indexing IKT yang dilakukan SETARA Institute tahun 2018 ini.
Kota Manado peringkat toleransi tertinggi dari 9 kota di Indonesia. “Manado sebagai salah satu dari 10 kota dengan peringkat toleransi tertinggi di Indonesia sebagaimana hasil studi Indexing yang kami lakukan,” jelas Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Hendardi.
SETARA Institute merupakan organisasi perkumpulan yang bertujuan mewujudkan masyarakat setara, plural dan bermartabat. Penilaian kota paling toleran dilakukan SETARA Institute dengan melakukan IKT.
Program IKT bertujuan menilai praktik-praktik toleransi dalam tata pemerintahan kota dan memberikan insentif sosial bagi kota-kota yang telah bekerja keras memajukan praktik-praktik toleransi dalam tata kelola keragaman masyarakat di masing-masing kota.
“Ini salah satu inisiatif untuk mempromosikan toleransi yang dilakukan pemerintah daerah, khususnya pemerintah kota. Kami melakukan promosi, kajian dan pendidikan public terkait dengan pluralisme, kemanusiaan, demokrasi, hak azasi manusia dan perdamaian,” pungkas Hendardi. (***/achel)