Kenali Tumbuhan Repelan, Cara Kurangi Nyamuk DBD, FMIPA dan LPPM  UNSRAT Gelar PKM

Manado, identitasnews.id – Mensosialisasikan tentang tumbuhan repelan, FMIPA UNSRAT berkerjasama dengan LPPM UNSRAT melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Kelurahan Kolongan I Lingkungan I Kota Tomohon, sabtu (7/9/2019).

Perlu diketahui nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemis yang banyak ditemui di Indonesia.

Di Kota Tomohon jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2018 ada 116 kasus, dua diantaranya meninggal dunia. Angka ini naik drastis dibandingkan tahun 2017 yang hanya 20 kasus, dan satu orang meninggal dunia.

Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dengan membawa virus dengue pada tiap gigitan. Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan bagi masyarakat yang cenderung meningkat jumlah penderitanya dan semakin luas daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.

 

Biasanya untuk mengantisipasi adanya nyamuk masyarakat umumnya menggunakan obat anti nyamuk kimia, yang penggunaannya memberikan dampak negatif karena dapat meninggalkan residu, mencemari lingkungan, dan mengakibatkan resistensi.

Salah satu cara mengurangi pemakaian obat anti nyamuk, yaitu dengan menggunakan tumbuhan yang berpotensi repelan atau pengusir nyamuk seperti sambiloto, minyak sere, kemangi, lavender, patikan kerbau, dan kayu manis, dan ini sudah dipelajari sebagai penolak serangga alami.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, diketuai oleh Dr. Dra. Henny Lieke Rampe, MSi. dan  Dr. Stella Deiby Umboh, SP., MSi. sebagai anggota. (ver)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *