TONDANO, identitasnews.id – Ketua Komisi Pria Kaum Bapak (KPKB) Pucuk Pimpinan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Pnt Stefen J Supit SH, menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat di Sulawesi Utara (Sulut) agar turut serta menjaga dan menciptakan suasana yang kondusif selama pelaksanaan tahapan demi tahapan Pilkada Serentak tahun 2024.
” Saya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat mari kita turut serta menjaga keamanan di masing-masing lingkungan tempat kita tinggal. Pilkada tengah berproses, butuh suasana yang aman, nyaman dan damai agar proses demokrasi ini bisa berjalan lancar dan sukses ,” tutur Supit, Rabu (25/9/2024)
Lanjut dikatakan Supit, selain Pilkada Serentak baik Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota di Sulut, adalah momentum yang sangat tepat untuk kita saling bahu membahu menciptakan suasana yang aman dan damai, meskipun kita memiliki pilihan masing-masing. Kita harus saling menghormati dan menghargai perbedaan pilihan, kita harus menghindari terjadinya konflik, hindari kampanye negatif, perangi hoaks apalagi kampanye identitas dan bijaklaha menggunakan media sosial selama kampanye belangsung. Pesta demokrasi ini wajib kita jaga dan kawal bersama.
” Pilkada merupakan pesta demokrasi yang bertujuan untuk memilih dan menentukan pemimpin selanjutnya untuk lima tahun kedepan. Peran serta seluruh elemen masyarakat akan turut menentukan sukses tidaknya Pilkada ini ,” paparnya.
Harus disadari semua pihak, lanjut Supit bahwa Kepolisian tidak bisa bekerja sendirian, apalagi jumlah personil yang terbatas. Butuh peran dari seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban agar tetap terjaga. Pada prinsipnya tugas pengamanan bukan hanya menjadi tanggung-jawab kepolisian, tapi menjadi tanggung-jawab seluruh elemen masyarakat termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Disisi lain, Supit juga berharap peran dari pimpinan partai politik dan tim pemenangan untuk memberikan pendidikan politik dan pencerahan tentang demokrasi yang sehat dan damai.
” Pilkada bukan sekedar menang atau kalah, tapi bagaimana kita secara bergotong royong membangun harmonisasi dengan selalu mengedepankan ketaatan pada aturan, serta mengayomi masyarakat dengan cara-cara beradab agar pesta demokrasi ini mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas dan disisi lain masyarakat makin dicerdaskan tentang arti dan tujuan dari sebuah kontestasi pemilihan kepala daerah ,” pungkas Supit. (rom)