SULUT, identitasnews.id – Ketua Komisi Pria Kaum Bapa (KPKB) Pucuk Pimpinan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Pnt Stefen Supit SH, menyayangkan masih adanya persoalanp-persoalan intoleransi di daerah-daerah tertentu di NKRI. Seperti yang terjadi di Kota Cilegon Banten, dimana Pemerintah yang seharusnya bertindak adil bagi semua komponen masyarakat, malah ikut melarang pembangunan Gereja di daerah itu.
” Komisi PKB KGPM sebagai Kaum Bapak dari gereja nasional, gereja kebangsaan Indonesia terus mengingatkan bahwa umat Kristiani dan umat beragama yang lain adalah sama-sama pemilik sah Republik Indonesia ,” ujar Supit.
Menurutnya, daerah tertentu tidak boleh mempraktikkan “negara di dalam negara!”, tidak ada pengecualian, semua unsur di dlm NKRI harus tunduk pada Pancasila dan UUD 1945.
” Negara tidak boleh kalah, bahkan harus TEGAS! menghadapi kelompok bahkan pimpinan daerah yang intoleran. Karena tugas negara adalah melindungi dan menegakkan keadilan pada seluruh rakyat ,” tukasnya.
Supit berharap kasus ini tidak perlu terjadi lagi. Sebab hal ini bisa memicu rusaknya ketrentaman antar pemeluk agama yang lebih luas di negeri ini.
“Hal ini harus segera diredam dan diatasi dengan pendekatan dialog dan komunikasi yang intens. Jangan dianggap sepele dan terkesan Negera tidak hadir dalam persoalan ini, sebab hal itu sangat berbahaya dan bisa memancing emosi yang kian melebar ,” tegas Supit.
Hidup damai dan saling berdampingan dalam kebersamaan dalam nuansa perbedaan, harus menjadi penguat semangat untuk selalu bersatu. Selain itu sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan termasuk keyakinan, semestinya menjadi roh pemersatu bangsa.
” Kita semua menyadari bahwa negeri ini lahir oleh karena sebuah perbedaan. Perbedaan keyakinan yang selalu menjadikan negeri ini kuat. Karena itu mari kita hindari sikap intoleran, justru sebaliknya kita bangun kebersamaan dan rasa senasib dan sepenanggungan menuju Indonesia yang lebih baik dan memandang toleransi sebagai kekuatan yang mempersatukan ,” tutur Supit, Jumat (9/9/2022) kepada Identitasnews.id. (rom)