TONDANO, identitasnews.id – Penjabat Bupati Minahasa Dr Stany Kumendong, M.Si pada kegiatan Asistensi dan Choacing Clinic MCP( Monitoring Center for Prevention) koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah), baru-baru ini di Yama Hotel Tondano, mengharapkan kegiatan ini bisa memberikan pencerahan dan pemahaman yang benar bagaimana memenuhi dokumen pendukung MCP Korsupgah berdasarkan standar atau format yang di tetapkan verifikator.
“Kami berharap jajaran daerah dapat memperluas wawasan, menyamakan persepsi, dan memunculkan ide-ide kreatif dalam menyusun terobosan positif demi pencegahan korupsi di Pemerintahan Kabupaten Minahasa demi mewujudkan good and clean goevernmernt,” kata bupati.
Kumendong juga menyoroti soal data Capaian MCP tahun 2022 mencapai 81,1% dan masih rendah karena belum mencapai target.
“Untuk tahun 2023 pun capaian sementara baru 59 % dari 8 area intervensi dari 30 indikator dengan 63 sub indikator yang menjadi fokus MCP tahun 2023, yaitu Area Intervensi perencanaan dan penganggaran 53 % dan area Intervensi Pengadaan barang dan jasa 78%,” ungkapnya.
Begitu juga dengan area Intervensi Perizinan 53%. Area Intervensi pengawasan APIP 63%, Area Intervensi Manajemen ASN 35%, area Intervensi Optimalisasi Pajak Daerah 51% dan area Intervensi Pengelolaan Barang Milik Daerah 81% serta area Intervensi Tata Kelola Desa 95%.
Oleh karena itu, Kumendong mengharapkan perangkat daerah sebagi penanggung jawab area intervensi, agar maksimal dalam memenuhi dokumen pendukung yang diminta hingga akhir penilaian 31 Desember 2023 mendatang.
“Saya minta masing-masing dapat bekerja maksimal untuk memenuhi dokumen pendukung yang diminta hingga akhir penilaian 31 Desember 2023 nanti,” pungkasnya.
Turut hadir Analisis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Muda Ditjen Bina Keuangan Daerah Boyke Martz Siagian, Sekretaris Daerah Lynda Watania, Inspektur Kabupaten Minahasa Moudy Lontaan dan sejumlah kepala OPD terkait. (rom)