KAWANGKOAN, identitasnews.id – Anggota DPRD Minahasa Fraksi Partai Gerindra Frelly Lolowang menilai kelangkaan Gas 3 Kg di pasaran lebih disebabkan oleh banyaknya permintaan masyarakat terkait dengan perayaan natal dan tahun baru.
” Harus diakui bahwa penggunaan Gas 3 Kg menjelang Natal dan tahun baru mengalami peningkatan. Dan hal itu biasa terjadi. Artinya tidak ada kelangkaan, yang terjadi adalah banyak permintaan, dan ini berbeda dengan biasanya,” tutur Lolowang.
Jadi, dikatakan Lolowang, yang terjadi bukan kelangkaan namun disebabkan oleh banyak permintaan masyarakat yang disilibukkan mulai dari persiapan natal hingga tahun baru.
” Di momen Natal dan tahun baru permintaan meningkatkan disebabkan umumnya masyarakat menyiapkan banyak hal mulai dari pembuatan kue dan lainnya. Jadi ini bukan disebabkan oleh karena adanya kelangkaan apalagi menyalahkan pemerintah atau Pertamina yang tak siap mengantisipasi ketersediaan gas subsidi ini,”tukasnya.
Sebenarnya masyarakat punya pilihan selain Gas 3 Kg, juga hampir disemua agen tersedia Gas 5 kg, 9 Kg hingga 12 kg, dan pilihan ini sebenarnya tidak memberatkan masyarakat. Sebab jika di dihitung masyarakat justru menghemat dengan menggunakan gas diluar 3 Kg. Hal lain yang harus di pahami oleh masyarakat bahwa situasi seperti ini memang selalu terjadi dikarenakan juga masyarakat yang terkesan tidak siap mengantisipasi kebutuhan ini. Sebab di semua agen pasokan gas dari Pertamina dua minggu sekali, artinya masyarakat bisa mengakali kesempatan itu, namun, umumnya alasannya yang disampaikan gas masih ada di rumah.
Lainnya halnya dengan para pemilik warung yang menjual gas, mereka menjual gas disaat situasi seperti ini, namun bukan bertujuan untuk memanfaatkan situasi. Memang ada beberapa dari mereka yang sengaja, tapi umumnya sekedar membantu masyarakat agar gas tetap tersedia.
” Saya berharap pemilik warung jangan sampai memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga. Saya yakin masyarakat bisa memahami situasi ini Meksi harganya agak mahal dari biasanya, namun kalau sudah mencolok maka hal itu patut dipertanyakan bahkan pihak berwajib bisa bertindak ,” pungkas Lolowang. (rom)