Mantap, PLN Buat Malam Makin Gelap Gulita, Ratusan Ibadah Menyambut Natal di Minahasa Diterangi Lilin Kecil

TONDANO, identitasnews.id – Entah apa yang ada dibenak petinggi PLN di Minahasa. Ditengah umat kristen sedang menyambut Natal lewat ibadah menyambut Natal, aliran listrik padam, praktis malam gelap makin gulita, ibadah sambut Natal diterangi cahaya lilin kecil dalam kabut pekat dan tetesan hujan menambah dinginnya malam.

Berbagai postingan dilaman media sosial FB, jemaat dan masyarakat tak kuasa menahan luapan emosi, menahan kecewa meski sayup natal sedikit mencegah kegalauan, dan khotbah natal seakan mengobati rasa sesal yang tak berujung.

” PLN kalian sungguh hebat, mudah-mudahan tak ada upaya dan niat tak terpuji sekedar untuk mengurangi kenikmatan jemaat atau masyarakat menyambut Natal lewat ibadah Natal yang di gelar oleh ratusan kolom, jemaat atau masyarakat, bahkan organisasi dan lainnya,” tutur salah satu postingan dilaman FB.

PLN harus bertanggung-jawab, tulis salah satu postingan FB juga. Seharusnya PLN harus mencegah terjadinya kerusakan yang kemudian menyebabkan gangguan sehingga listik padam.

” Masakan di erah canggih seperti ini, kerusakan apapun sudah mampu dideteksi sehingga tak ada yang namanya pemadaman listrik, apalagi di momen saat Umat kristen sedang khusyuk menyambut Natal lewat ibadah perayaan sambut Natal. Kecuali pemadaman ini lebih disebabkan oleh alam, namun rasanya tidak sebab beberapa hari terakhir ini, meski turun hujan tapi tidak disertai angin kencang, hujanpun hanya biasa saja,” tulis laman FB Roy.

Belum lagi, akibat pemadaman listrik banyak pekerjaan, usaha dan lainnya terhambat. Kerugian besar sudah pasti dialami. Komunikasi lewat hand phone putus, praktis komunikasi sama sekali hilang.

” Bayangkan hal ini tak biasa, belum tanggal 10 petugas PLN sudah melakukan tagihan rekening listrik kepada pelanggan. Hal ini pun menimbulkan sejumlah tanya, apa alasannya. Padahal jatuh tempo pembayaran tagihan listrik tanggal 20 bulan berjalan. Giliran listrik padam, PLN tak peduli melihat kerugian yang dialami pelanggan, PLN dimana hatimu. Petinggi PLN jangan hanya berlindung di balik “gangguan”, pelanggan sudah bosan dan tak percaya dengan alasan klise seperti itu. Bayangkan pemadaman listrik berlangsung selama berjam-jam dari sore hingga malam hari ,” tukas tokoh masyarakat Minahasa Sharir Masloman SH.

Saat wartawan media ini ingin mengkonfirmasi alasan apa PLN melakukan pemadaman di kantor pelayanan Unit Kawangkoan, tak satupun yang berani menyampaikan alasan.

” Maaf, gangguan transmisi listrik 150 kV,” itu kata yang keluar dari mulut hampir semua petugas PLN yang ditemui, tanpa menjelaskan lebih. (rom)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *