TOMOHON, identitasnews.id – Program Vaksinasi yang kini masuk tahap kedua di Kota Tomohon bagi pimpinan daerah dan tenaga kesehatan serta pendukungnya telah mencapai angka 56 persen dan terus meningkat seiring bergulirnya waktu.
Hal ini tertuang dalam data dari kegiatan dalam rangka Akselerasi Capaian Vaksinasi melalui Video Conference, Jumat (29/01/2021).
Perkembangan vaksinasi Covid -19 tahap I bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan di Kota Tomohon sudah sementara berlangsung. Dimana Kota Tomohon, ada 1.383 SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) yang menjadi sasaran vaksinasi, 1.363 sudah melakukan registrasi. Sedangkan, yang sudah menjalani vaksinasi bersama dengan pimpinan daerah telah mencapai 56 persen.Capaian ini tentu sangat baik dan Tingkat vaksinasi Covid-19 di Kota Tomohon tertinggi dan termasuk dalam 3 tertingi tingkat Kota.
Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian kecepatan menjadi kunci dalam program vaksinasi Covid-19 sebagai upaya memunculkan kekebalan kelompok atau herd immunity.
“Prinsip herd immunity ini adalah 2/3 dari populasi harus memiliki antibodi pada waktu periode yang sama, sehingga program vaksinasi ini kuncinya adalah kecepatan,”kata Mendagri.
Oleh karena itu, sebagai negara yang menganut sistem desentralisasi, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melaksanakan program vaksinasi dengan cepat, termasuk kerja sama dengan unit pemerintahan terkecil di desa. “Untuk mendukung kecepatan ini, tentu harus kerja sama antara pusat dan daerah, karena kita memiliki sistem politik pembagian kekuasaan dimana ada Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, bahkan Pemerintah Desa, yang pimpinan daerahnya pejabat politik karena dipilih oleh rakyat dan memiliki anggaran juga,” kata Mendagri Tito.
Mendagri Tito juga meminta kepala daerah untuk mendukung proses vaksinasi, distribusi, hingga pasca vaksinasi dilakukan.
“Nah, dalam konteks kesehatan, yang paling utama adalah mendukung program vaksinasi, pelaksanaan vaksinasi ini kita harapkan bisa cepat dan aman,” kata Mendagri.
Maka yang perlu dihitung betul adalah kesiapan infrastruktur vaksinasi, kemudian yang berikutnya lagi adalah mengenai masalah vaksinator, sarana prasarana, target yang akan divaksinasi, dan mitigasi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi),” pungkasnya.
Selain itu Mendagri Tito Karnavian juga mengusulkan agar Dana Insentif Daerah (DID) diberikan untuk pemerintah daerah (pemda) yang berprestasi dalam program vaksinasi.
Hal itu disampaikannya dalam Koordinasi dengan Bupati dan Walikota se-Indonesia. untuk Membahas Akselerasi Capaian Vaksinasi melalui Video Conference. (red/echa)