Mengenal Lebih Jauh Sosok Irjen Pol. Drs. Tabana Bangun M.Si., Kapolda Kepulauan Riu

oleh, efraim lengkong, pemerhati budaya/sejarah

 

IRJEN POL Drs Tabana Bangun M.Si : “Datanglah ke Bumi Kawanua yang tiada tandingannya. Bumi Nyiur Melambai, mengundang dan menyambut penuh kehangatan segenap insan yang menghargai nilai kemanusiaan tanpa terselubung dengan intrik tertentu Mapalus hidup bergotong royong. Masawang sawangan dan Maleos leosan, dan banyak lagi prinsip orisinil masyarakat Kawanua yang mengarahkan kita untuk segera ingin tahu lebih jauh mendalami prinsip kearifan lokal masyarakat Nyiur Melambai yang tercermin dalam kehidupan sehari hari secara aktual”.

Sosok pria kelahiran 1Januari 1966, ini di tahun 2019 – 2020 pernah menjabat sebagai Wakapolda Sulawesi Utara saat itu beliau berpangkat Brigjen.

Dalam rentang waktu tugas yang singkat di Sulawesi Utara, Putra Asal Tanah Karo ini sempat menulis buku tentang peran budaya Provinsi Sulawesi Utara dalam Kamtibmas, menurutnya bahwa ‘budaya orang Minahasa’ yaitu “maleos leosan, (berbaik baikan) masawang-sawangan (saling membantu) wo ma tombol tombolan (topang_menopang) ma’weteng_wetengngan (saling membagi) menjadi pilar terciptanya hidup rukun dan damai. Seiring waktu Sulut yang didiami banyak suku maka budaya ‘mapalus’ tercampur dengan budaya dari suku-suku yang tinggal di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang pada semuanya mengajarkan tentang kebaikan dan kemudian menjadi budaya Sulawesi Utara dengan sebutan ‘Torang Samua Basudara’.

Hal ini yang membuat daerah Sulawesi Utara dikenal sebagai daerah yang aman dengan memiliki toleransi yang tinggi.

BUKU YANG BERJUDUL:
“MASYARAKAT PROVINSI SULAWESI UTARA DAN PEMBINAAN KAMTIBMAS”,

ditulis oleh Drs. Tabana Bangun, M.Si. dan dikemas oleh Tim editor. Ketua:
Efraim Lengkong
Anggota Edmun F Tumbo dan Adi Putong, dibantu oleh Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Dumadi.

Figur dari Drs.Tabana Bangun, M.Si. selama menjabat sebagai Wakapolda Sulawesi Utara di kenal sebagai sosok yang tegas, bijak,
ramah, baik, senang bergaul dan suka ‘maweteng_wetenggan’ (membagi berkat) dicintai oleh masyarakat Sulawesi Utara.(*)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *