Menjelang Nataru, Mendur Minta Masyarakat Jaga Keamanan dan Kedamaian

KAWANGKOAN, identitasnews.id – Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) semakin dekat. Terhitung tanggal 3 Desember memasuki Minggu Adven Pertama jelang perayaan Natal 25 Desember.

Menurut Camat Kawangkoan Utara Fabian Mendur S.Pt MM, memamsuki bulan perayaan Natal dan Tahun Baru, suasana tentram aman dan damai menjadi harapan kita semua sebagai masyarakat tapi juga sebagai jemaat.
Menurut mengingatkan bahwa suasana tentram , aman, damai menjadi kunci suksesnya perayaan Natal 25 Desember 2023 dan Tahun Baru 1 Januari 2024.

“Menjadi tugas kita bersama baik sebagai masyarakat maupun sebagai jemaat untuk turut serta menciptakan keamanan dan kedamaian saat kita menyambut hari Kudus hari yang penuh sukacita perayaan Natal dan Tahun Baru ,” pinta Mendur, Selasa (21/11/2023).

Lanjut Mendur, akhir-akhir ini kita dipertontonkan lagi oleh suatu tindakan yang tak terpuji dan jelas menggangu keamanan, yakni pertikaian anak-anak remaja antar kampung Talikuran dan Sendangan. Padahal dalam beberapa bulan terakhir pertikaian tersebut telah berakhir seiring dengan adanya pernyataan tertulis dari anak-anak remaja dihadapan Polsek Kawangkoan, pemuka Gereja dan pemerintah antar kecamatan untuk tidak berbuat lagi pertikaian.

Tapi masyarakat kemudian dikagetkan lagi oleh kejadian serupa dalam beberapa malam ini. Para remaja seakan tak takut lagi pada aparat, pemuka gereja dan pemerintah sehingga pertikaian kembali terjadi. Bahkan kejadian semalam sampai membuat situasi tegang dan mencekam, ada korban jiwa, belum lagi tindakan-tindakan lain yang dilakukan yang sangat menganggu ketentraman masyarakat. Bahkan terindikasi para pembuat onar menggunakan senjata tajam.

“Kami terus menghimbau kepada masyarakat terlebih kepada orang tua yang diduga memiliki anak remaja yang terindikasi terlibat dalam pertikaian ini agar terus mengawasi dan memberikan pembinaan agar tidak melakukan lagi tindakan-tindakan tak terpuji yang bisa membahayakan keselamatan nyawa dan orang lain ,” tutur Mendur.

Pemerintah, Aparat dan Pemuka Gereja akan terus melakukan pengawasan, meskipun terbatasnya jumlah aparat dan pemerintah. Jangan sampai kejadian ini pihak Polres Minahasa dan TNI harus kembali lagi terlibat dalam pengamanan seperti yang dilakukan pada waktu pertikaian sebelumnya.

“Ini tugas kita bersama untuk menciptakan suasana yang aman dan damai. Tidak perlu lagi kejadian yang sama terulang lagi, padahal kita sedang diperhadapkan pada perayaan Natal dan Tahun Baru. Saya berharap kita semua harus makin menyadari dan memahami bahwa kedamaian dan ketenteraman merupakan hal-hal yang sangat penting untuk kita ciptakan bersama. Agar perayaan Nataru bisa memberikan kesan yang lebih dalam bagi kita sebagai orang percaya, ” pungkas Mendur.

Tambahnya, selama ini koordinasi antara pemerintah, pemuka gereja dan aparat terus terjalin. Ini merupakan upaya kami untuk menciptakan keamanan dan kedamaian.

Karena itu marilah kita bersama-sama menjaga dan melindungi diri kita dan orang lain, dengan terus menciptakan suasana yang kondusif ditengah masyarakat. (rom)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *