MANADO, identditasnews.id –Dipadati sekira 34.212 orang yang mengikuti pemecahan Rekor Muri Tari Gemu Fa Mi Re Memperingati HUT ke-73 TNI, mulai pukul 07.00 Wita. Masyarakat yang datang dari berbagai komponen di Sulut ini bersama-sama secara serentak dengan seluruh komponen Bangsa Indonesia di seluruh pelosok Nusantara, memecahkan Rekor Muri menari secara massal tarian kreasi tradisional dari Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, dengan mengikuti irama lagu yang juga ciptaan pemuda Maumere yakni Gemu Fa Mi Re, di Jembatan Soekarno Kota Manado, Selasa 4/9/18 pagi tadi
Panglima Kodam XIII Merdeka Mayjen Tiopan Aritonang menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Seluruh komponen masyarakat yang telah berpartisipasi, baik sebagai peserta maupun sebagai pendukung. “Tak lama lagi, kita akan ketahui bersama. Baik melalui media sosial, media online dan media elektronik, berapa ratus ribu peserta Tari Gemu Fa Mi Re yang bergoyang bersama selama kurang lebih 15 menit di seluruh Indonesia,” ujar pangdam.
Lagu Gemu Fa Mi Re yang viral dan mendunia sejak 2012 ini dikenalkan oleh seorang pemuda Indonesia dari Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Frans Cornelis Dian Bunda, atau lebih dikenal dengan sebutan Nyong Franco. “Kita semua tentunya patut berbangga bahwa seorang pemuda Indonesia mampu menggoyang anak-anak, para pemuda, bahkan orang-orang dewasa di seluruh Persada Nusantara, melalui sebuah lagu yang diangkat dari kearifan lokal. Buah dari kecintaan kepada tradisi dan budaya lokal yang merupakan cikal bakal budaya nasional, mengenalkan situasi perjalanan yang penuh dengan pemandangan sabana hijau dan berkelok- kelok dari Maumere ke Kota Ende (Maumere da gale kota ende),” ujar Pangdam.
Pangdam menambahkan pemecahan rekor Muri Tari Gemu Fa Mi Re ini adalah juga perwujudan dari Kemanunggalan TNI dengan Rakyat, untuk menunjukkan bahwa TNI dapat eksis karena Rakyat Indonesia men- dukungnya. “Di Hari Ulang Tahun yang ke-73 ini, semoga TNI tetap dekat dengan rakyat, tetap manunggal dengan rakyat,” ujar Pangdam. (achel)