Pemerintah Pusat Kucur Program Padat Karya Tunai Lewat Program Kota Tanpa Kumuh

TOMOHON identitasnews.id- Sinergitas yang dibangun oleh Pemerintah Kota Tomohon dan Pusat, terus membuahkan hasil  lewat kucuran dana untuk pembangunan. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan Padat Karya Tunai Program Kota Tanpa Kumuh. Dana yang dikucurkan lewat program ini sekira Rp3 Miliar. Ada  10 kelurahan yang kecipratan dana tersebut, masing-masing mendapat sokongan dana Rp300 juta.

Pemerintah pusat melalui  Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR), hadir untuk mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN sebagai upaya mitigasi terhadap Covid-19 dengan memberikan penghasilan tambahan untuk kelompok berpenghasilan rendah melalui skema Padat Karya Tunai (PKT) atau Cash For Work (CFW).

Hal ini, disampaikan Walikota Tomohon Caroll Senduk  dalam kegiatan pembinaan dan fasilitasi, dalam rangka pengendalian pelaksanaan pembangunan  pada kegiatan administrasi pembangunan. Kegiatan ini ikut pula dirangkaikan dengan launching program CFW atau PKT melalui program kotaku (kota tanpa kumuh), di BPU Kantor Kelurahan Tinoor Dua, Jumat (4/6/2021).

“Kegiatan ini, merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan bantuan tunai, dalam bentuk upah tenaga kerja kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 dan yang mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) serta bagi masyarakat yang mengalami penurunan atau kehilangan pendapatan,” ujar walikota.

Disamping itu pula, walikota menambahkan  kegiatan PKT ini juga bertujuan memulihkan perekonomian masyarakat, untuk mempercepat pemulihan kondisi sosial dan ekonomi akibat Covid-19, khususnya di wilayah perkotaan.

“Dengan adanya program padat karya ini, maka jelas aset-aset infrastruktur di kelurahan akan semakin baik karena adanya pemeliharaan dan perbaikan yang dibangun program Kotaku maupun Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) lainnya melalui swakelola masyarakat,” lanjut caroll.

Sementara, prinsip pelaksanaan kegiatan program PKT ini adalah partisipatif, transparan dan akuntabel, sederhana dan mudah dikerjakan, berkualitas, layak dan berkelanjutan.

“Saya berharap kesepuluh kelurahan yang mendapatkan program ini, yaitu Kelurahan Tinoor Satu, Tinoor Dua, Talete Satu, Pangolombian, Tondangow, Kayawu, Lahendong, Kinilow, Kinilow Satu dan Kelurahan Kampung Jawa, dapat melaksanakan program ini sebaik mungkin,” tegas Senduk.

Untuk itu, melalui kegiatan pembinaan dan fasilitasi dalam rangka pengendalian pelaksanaan pembangunan saat ini, maka ia menegaskan, agar harus ada sinergitas antara pemerintah Kecamatan dan Kelurahan selaku pembina kegiatan masyarakat di kelurahan masing-masing bersama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat, serta harus ada koordinasi bersama pihak Kotaku selaku penanggungjawab kegiatan, jangan sampai terjadi penyimpangan dalam pengelolaan keuangan di masing-masing Kelurahan.

Selanjutnya, walikota juga menghimbau, kepada Lembaga  Swadaya Masyarakat sebagai pelaksana kegiatan program Padat Karya di Kelurahan, untuk benar-benar melaksanakan kegiatan ini secara bertanggung jawab, mengarahkan dan memberikan pembinaan selama kegiatan, sampai pada tahap evaluasi dan pelaporan agar tujuan dari kegiatan ini bisa tercapai.

Dan, kepada para lurah kiranya bisa memberikan dukungan penuh kepada Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LSM), memantau dan memberi pembinaan agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan memberi manfaat penuh bagi para tenaga kerja dan masyarakat pada umumnya.

Pada kesempatan ini pula, Walikota Caroll Senduk bersama Wakil Walikota Wenny Lumentut,  menyampaikan apresiasi yang tinggi, serta ungkapan terima kasih atas sinergitas yang tercipta dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sulawesi Utara sebagai leading sektor kegiatan ini.

Ikut hadir, Wakil Ketua DPRD Kota Tomohon Drs. Johny Runtuwene, DEA, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Tomohon Jemmy Ringkuangan, AP, MSi, Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman pada Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulut Alfrits Makalew, ST, MSi, Tenaga Ahli Monitoring Evaluasi Kotaku Sulut Michiko Mamuaya ST, perwakilan 10 Kelurahan yang melaksanakan program, jajaran pemerintah Kota Tomohon, serta hadirin dan undangan.(echa/adv)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *