Manado, identitasnews.id – Pentahbisan dan Peresmian Kantor Pucuk Pimpinan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (PP KGPM), yang mulai dibangun sejak tahun 1988, dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 22 September 2019.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PP KGPM Gbl. Fetricia Y. Aling, MTh, mengatakan bahwa kantor ini dibangun selama kurang lebih 31 tahun, telah melewati proses yang sangat luar biasa atas perkenan Tuhan lewat panitia pembangunan.
”Saya mau sampaikan bahwa ketika keinginan kita terwujud, pembangunan Kantor PP KGPM yang telah melewati sebuah proses yang panjang, it’s not about us, it’s about God. Ini bukan tentang kita sebagai manusia, tetapi ini tentang Tuhan,” tegas Aling.

Foto bersama PP/MG KGPM disela-sela Pentahbisan dan Peresmian Kantor Pucuk Pimpinan, Minggu (22/9/2019)
Ketua Umum PP KGPM melanjutkan, perjalanan panjang pembangunan kantor sejak peletakan batu pertama (Oktober 1988) sampai peresmian (Minggu, 22 September 2019), telah melewati proses dinamika dan gumul namun disatu sisi KGPM menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap karya juang.
Hanya oleh kasih Tuhan yang menggerakan segenap jemaat dan semua pihak yang menopang pembangunan Kantor PP KGPM termasuk pihak Pemerintah, sehingga hari ini boleh dilaksanakan pentahbisan dan peresmian.
“31 tahun adalah sekolah Iman bagi KGPM, kita boleh bertumbuh dalam Spiritual dan Iman. KGPM l sebagai gereja nasional, gereja perjuangan tetap menunjukan eksistensinya ditengah kompleksnya persoalan bangsa untuk menghadirkan damai dan sejahtera, sesuai dengan terang tema ‘Yesus Kristus dalam Kebangsaan, Kebangsaan dalam Yesus Kristus’,” kata Aling.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada PP KGPM atas pentahbisan dan Peresmian Kantor yang boleh berjalan dengan baik, serta peran aktif dalam konteks pembangunan.
“Saya bersyukur KGPM telah berhasil dengan baik mensosialisasikan semua program Pemerintah Sulawesi Utara kepada seluruh jemaat termasuk yang berada di pelosok, disemua bidang, antara lain; bidang ekonomi, pertanian, perkebunan, dan pembentukan spiritual,” ujar Gubernur Sulut. (#70)