Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Kuhu: Kita Harus Bersatu

Minut, identitasnews.id– Peringatan upacara hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan pemerintahan kabupaten Minahasa utara pada tanggal 1 Oktober, berlangsung hikmat, senin 1/10/2018 dilapangan kantor bupati minahasa utara.

Sekertaris daerah minahasa utara Ir Jemmy Kuhu,MA menjadi inspektur upacara dan komandan upacara oleh camat kema Richard Dondokambey, peserta upacara diikuti oleh Asisten 1 Drs Rivino Dondokambey, Asisten ll Alan Mingkid, staf ahli, kepala perangkat daerah, para pejabat administrator, pejabat pengawas, para pelaksanaan disetiap SKPD.

Peringatan hari kesaktian pancasila ditandai dengan membacakan ikrar naskah Hari kesaktian pancasila oleh inspektur upacara.

Bahkan sehari sebelumnya pada tanggal 30 september dikibarkan bendera merah putih stenga tiang sebagai tanda perkabungan terkait gerakan 30/S/PKI.

Saat diwawancarai identitasnews.id selesai upacara, Ir Jemmy Kuhu,MA menyampaikan hari ini mengingatkan kembali peristiwa tragis pada tanggal 30 september 1945, 6 jendral dan 1 kapten dibunuh secara sadis. Generasi muda harus tahu, setelah memasuki orde baru rongrongan setelah indonesia merdeka banyak,ada gerakan-gerakan yang menggoncang pancasila. Tapi pancasila tetap kokoh sampai sekarang ini.Marilah kita implementasikan nilai-nilai moral pancasila dalam kehidupan kita, bersatu dan saling bergandengan tangan tanpa memandang suku, agama dan ras.

“Bagi kita disulawesi utara kita ini ciptaan Tuhan, kita ini basudara, tidak membedakan suku atau agama manapun, siapapun orangnya. Dikaitkan dengan peristiwa dipalu, mari kita mengedepankan kebersamaan, bagi yang gugur kita turut berbelasungkawa, Sulut itu soal kebersamaan yang utama menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. Dihari kesaktian pancasila ini kita belajar banyak hal, seperti Piere Tendean yang dengan berani mengaku “saya Nasution” sebuah loyalitas yang tidak melihat agama, suku dan ras.

Lanjutnya, Bangsa Indonesia dibentuk dengan cara yang luarbiasa. Di era reformasi sekarang ini jadikan Pancasila sebagai suatu system nilai persatuan dan kebersamaan seperti mapalus, kerja bersama kerja kita, kita saling bersilaturahmi, jangan nanti sudah ada peristiwa baru kita akan saling melihat, sudah saatnya kita tidak lagi melihat perbedaan. para founding father kita masi bisa dihitung tapi mereka berjuang untuk nusa dan bangsa. Sudah saatnya kita juga menjadi pahlawan berjuang baik dalam segala bidang, bangkit dalam berprestasi, juga menjadi berguna bagi orang lain. Seperti moto Minahasa utara : Melayani dan mensejahterahkan minahasa utara.

Harapan kedepannya para generasi muda mari berjuang untuk bangsa dan negara, berpikir positif, tidak melihat orang lain, tapi lihatlah hal-hal positif untuk kita buat yang terbaik bagi bangsa ini .”papar Kuhu. (Eby)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *